Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar swasta dilibatkan dalam pembangunan infrastruktur. Dirinya menyinggung bahwa saat ini proyek besar hingga kecil dikerjakan oleh badan usaha milik negara (BUMN) hingga anak dan cucu perusahaannya.
Dia ingin pembangunan infrastruktur juga melibatkan pengusaha lokal, pengusaha kecil, hingga tenaga kerja lokal.
"Proyek-proyek yang besar-besar sampai kecil-kecil sering kali bukan hanya melibatkan anak-anak BUMN, tapi juga sampai ke cucu-cucu BUMN. Berilah ruang yang lebih luas pada swasta, pada pengusaha lokal, pada pengusaha kecil dan menengah, serta tenaga kerja lokal agar terlibat dalam pembangunan infrastruktur," kata Jokowi dalam keterangan resmi yang dikutip detikcom, Selasa (10/12/2019).
Dengan kolaborasi antara pemerintah dan swasta, Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meyakini bahwa Indonesia mampu mengejar ketertinggalan pembangunan infrastruktur.
Jokowi menjelaskan proyek infrastruktur pemerintah tidak mungkin dibiayai seluruhnya dari APBN. Oleh karena itu, pemerintah harus kreatif menawarkan model-model pembiayaan lain di luar APBN.
"Kita tawarkan model pembiayaan kreatif, hybrid financing, seperti KPBU (kerja sama pemerintah dan badan usaha) dan pembiayaan investasi nonanggaran pemerintah (PINA). Karena itu ekosistem investasi di seluruh sektor infrastruktur harus segera diperbaiki sehingga memiliki daya tarik dan daya saing investasi yang semakin baik," jelasnya.
Ke depan, pembangunan infrastruktur diarahkan untuk menghubungkan sentra-sentra produksi, seperti jalan dan jalan tol menuju pasar yang dapat menyerap hasil-hasil produksi.
"Saya ingatkan bahwa pembangunan infrastruktur harus difokuskan pada memperlancar konektivitas di sepanjang rantai pasok yang menghubungkan pasar dengan sentra-sentra produksi rakyat mulai dari pertanian, perikanan, perkebunan, industri, termasuk di dalamnya UMKM," sebutnya.
"Sehingga infrastruktur yang kita bangun betul-betul memiliki impact pada logistics performance index kita serta memiliki dampak pada peningkatan daya saing produk-produk ekspor negara kita," lanjut Jokowi.
Dirinya juga menginstruksikan agar pembangunan dan modernisasi transportasi massal seperti moda raya terpadu (MRT) serta lintas rel terpadu (LRT) terutama di perkotaan terus dilanjutkan. Hal itu bertujuan agar sistem transportasi perkotaan semakin efisien, ramah lingkungan, dan terintegrasi dengan moda transportasi atau fasilitas publik lainnya dengan lebih baik.
"Kita akan meneruskan pembangunan modernisasi moda transportasi massa seperti MRT, LRT, dan juga kereta cepat terutama di kota-kota besar agar keseluruhan dari sistem transportasi di kota-kota besar semakin efisien, ramah lingkungan, dan terkoneksi secara menyeluruh," tambahnya. dtc