Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pasangan petahana balon Wali Kota Gunungsitoli Lakhomizara Zebua bersama wakilnya Sowa'a Laoli kembali berduet pada Pilkada Serentak 2020. Selama memimpin Pemko Gunungsitoli, dalam menarik investor, keduanya mengobral insentif, meliputi penihilan retribusi perizinan dan proses penerbitan izin yang mudah dan cepat.
Hal itu diungkapkan Lakhomozara Zebua kepada wartawan usai mengikuti uji kalayakan dan kaptutan balon kepala daerah yang digelar di Kantor DPW Partai Perindo Sumut, di Medan, Rabu (11/12/2019).
Kata Lakhomozara, insentif berbentuk kemudahan dan peliburan retribusi perizinan yang dibutuhkan dalam proses penanaman modal akan diteruskan jika masyarakat Kota Gunung Sitoli memberikan amanah kepada mereka untuk dapat melanjutkan program kerja dan pembangunan yang belum dituntaskan pada periode pertama 2016-2021.
Menjawab pertanyaan jumlah pemodal yang memanfaatkan insentif yang ditawarkan pihaknya, menurut Lakhomozara, baru satu investor, yakni perusahaan galangan kapal yang sudah beroperasi beberapa minggu silam.
Galangan kapal terkemuka di pantai barat itu akan digunakan oleh pemilik kapal dari pantai barat Sumatera Barat
Menjawab pertanyaan perihal program kerja yang belum tuntas dan akan dilanjutkan pada periode kedua, disebut Lakhomozara, meliputi pembangunan infrastruktur berupa gedung kantor untuk berbagai OPD yang ada di lingkungan Pemko Gunung Sitoli.
"Pada kurun waktu tiga tahun lebih kami memimpin Kota Gunung Sitoli baru sebagian gedun kantor yang dibangun. Kami mengharap untuk diberi kesempatan untuk menuntaskan pembangunan tersebut," kata
Tekan Angka Kemiskinan
Menjawab pertanyaan perihal upaya menekan kemiskinan di Gunung Sitoli, kata Lakhomizara dan Sowa'a, pada kurun waktu lebih 3 tahun duet kepempinan mereka berhasil menekan angka kemiskinan dari sekitar 23 persen pada tahun 2016 dipangkas menjadi sekitar 18 persen pada 2018.
Keduanya optimis jika diberikan mandat oleh rakyat untuk kembali memimpin Kota Gunung Sitoli periode 2020-2024 maka angka kemiskinan akan ditekan menjadi berkisar 14-15 persen.
Dia optimis program percepatan pembangunan di Kota Gunungsitoli akan dapat dilakukan mengingat pondasi program pembangunan sudah dirintis alias tinggal melanjutkan.
Diakuinya kendala yang dihadapi mewujudkan Kota Gunungsitoli yang maju adalah keterbatasan anggaran dan lahan. Guna mengatasi masalah lahan pihaknya sudah menyurati Pemkab Nias agar bersedia melepas atas dua persil lahan milik Pemkab Nias.
Untuk memastikan kepesertaan pada kontestasi pesta demokrasi Pilkada Gunungsitoli pasangan ini berupaya mendapatkan dukungan PDI Perjuangan, Perindo, PKPI dan beberapa partai lainnya.
Menjawab pertanyaan tentang resep kebersamaan dalam memimpin Kota Gunung Sitoli serta akan melanjutkan berpasangan pada periode kedua, menurut Lakhomizaro sebagai figur yang lebih tua dia berperan layaknya sebagai orang tua dan berbagi tugas secara jelas