Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Serang. Kabar baik datang konservasi satwa endemik Badak Jawa atau rhinoceros sandaicus di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Pandeglang. Sepanjang 2019, ada 4 individu badak lahir berdasarkan rekaman video trap pihak balai taman nasional.
Kepala Balai TNUK Anggodo membenarkan bahwa ada 4 individu badak baru lahir. Ini dibuktikan dengan rekaman video trap yang ditemukan per September 2019.
"Iya, tadinya 68 lahir 4 sekarang jadi 72," kata Anggodo di Pandeglang, Banten, Kamis (12/12/2019).
Survei terakhir, satwa dilindungi ini ada 68 individu pada Mei 2019. 4 individu yang lahir terdiri dari 2 betina, 1 jantan dan satu yang belum teridentifikasi.
Anggodo mengatakan, jumlah 72 badak di TNUK merupakan yang tertinggi sejak 1967, 1980, 1983, dan sampai 2007 yang berjumlah 64.
"Ini mudah-mudahan (aman), karena sebelumnya belum sampai angka 72 individu," ujarnya.
Dari hasil video trap, keempat individu badak ini lahir dari induk betina bernama Mantili, Srikandi, Suci dan Tiara. Diperkirakan anak badak masih berumur 1-2 bulan.
"Ini belum kami beri nama, dan baru dilaporkan ke dirjen dan kementerian," ujarnya.
Berdasarkan hasil monitoring badak, dari total 72 badak terdiri dari 38 badak jantan, 33 beina, dan 1 yang belum teridentifikasi. Sedangkan untuk kelas umur terdiri dari 15 individu anak, dan 57 berumur remaja dan dewasa.(dtc)