Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Meski dihadiri ribuan orang, perayaan Natal Punguan Simata Raja Simarmata se-Kota Medan berjalan hikmat, Minggu (15/12/2019). Sepanjang acara, mulai dari pembukaan yang diawali dengan prosesi hingga penutupan, tidak ada keriuhan. Ruangan Danau Toba Convention Hall, Jalan Imam Bonjol Medan, yang ditata sedemikian rapi, menjadikan setiap yang hadir bisa duduk tenang.
Ketua Panitia, Romel Simarmata, mengatakan, sebanyak 1.500 kursi dipersiapkan. Hampir terisi semua. Termasuk di antaranya yang hadir anggota DPD RI, WTP Simarmata); anggota DPRD Samosir, Rismawati Simarmata; anggota DPRD Deli Serdang, Dosiraja Simarmata;, mantan Rektor Universitas HKBP Nommensen, Rickson Simarmata.
Pdt Maruhum Simarmata STh dalam khotbah yang disampaikan ikut menambah hikmat perayaan Natal. Tema "Hendaknya Terangmu Bercahaya di Depan Orang" yang dikutip dari Matius 5:16 mengalir lembut dengan bahasa yang mudah dipahami. Walau kebanyakan berbahasa Batak. Hanya secuil menggunakan bahasa Indonesia.
Dikatakan Pdt. Maruhum, kemajuan teknologi yang begitu pesat saat ini patut disyukuri. Walau tak cuma kebaikan yang didapatkan darinya. Tetapi juga banyak kejahatan atau kegelapan. Tema yang ditetapkan panitia sangat relevan dengan kondisi tersebut. Dunia membutuhkan terang guna mengusir kegelapan dan dosa yang merajalela.
"Ada dua terang di dunia ini; pertama, terang alami atau natural. Kedua, terang super natural," ungkapnya.
Terang natural, terang Pdt. Maruhum, datang dari matahari, pembangkit listrik dan sumber lain. Tapi hanya mampu menerangi mata, yang bukan hati. Dibutuhkan terang super natural untuk menerangi kegelapan hati manusia yang merupakan masalah utama dalam kehidupan saat ini. Itulah yang diberikan Yesus.
Terang alami dan super natural adalah kebutuhan mutlak setiap mahluk hidup. Itu sebabnya pada hari penciptaan, pada hari pertama diciptakan terang. Karena tanpa terang tidak ada kehidupan.
Namun demikian, terang diuji melalui perbuatan baik, tidak cukup hanya mengerti. Harus dilaksanakan, tidak ada gunanya jika hanya dimengerti. Berdosa jika tahu tentang kebaikan tetapi tidak dilaksanakan. Agar kegelapan di bumi terkalahkan.
"Agar seorang Kristen bisa menjadi terang dan bercahaya bagi orang lain, harus belajar dari bulan. Bulan tidak punya sinar, tetapi karena menghadap matahari dia bisa memantulkan terang," ujar Pdt Maruhum.
Sebagaimana bulan yang mendekat pada matahari, orang Kristen harus mendekatkan diri ke Yesus agar bisa memantulkan sinar. Tidak hanya jadi Kristen KTP, asal Kristen. Tapi Kristen yang hidupnya seperti Yesus. Dengan cara itulah seorang Kristen bersinar.
"Dunia mengharapkan kita untuk menjadi terang, mari kita bangkit untuk melihat terang Yesus. Yesus menginginkan kita jadi terang pada sesama sehingga nama Tuhan dimuliakan," tegas Pdt Maruhum.