Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Masyarakat yang hendak beraktifitas di Lapangan Merdeka mengaku kecewa dengan ditutupnya akses masuk ke dalam taman di lapangan tersebut. Mereka bahkan sampai memanjat pagar supaya biasa masuk untuk berolahraga sore.
Seperti amatan medanbisnisdaily.com, Senin (16/12/2019) sore, sejumlah masyarakat menggerutu saat mengetahui pintu masuk menuju Lapangan Merdeka persisnya di bawah toko buku itu malah tergembok.
"Kenapa lah digembok begini ya, kok masuk ke sini (Lapangan Merdeka) saja susahnya seperti ini jadi mau dari mana kami masuk apa harus keliling sampai ke depan gapura (Merdeka Walk) sana," ungkap Juli (29) warga Brigjen Katamso yang hendak berolahraga di lapangan tersebut.
Begitu juga dengan Maulana (32) warga Prof. HM Yamin ini yang sangat tidak setuju kalau pintu masuk ke lapangan tersebut digembok.
"Memang ada akses jalan lainnya masuk ke dalam tapi kan kami yang menggunakan sepeda motor diarahkan parkir di bawah toko buku ini, masa kami harus jalan keliling lagi ke gapura Merdeka Walk itu hanya untuk masuk ke dalam, kan lucu gitu namanya," katanya mengeluh.
Melihat itu mereka bersama warga lainnya merasa kecewa terhadap Pemko Medan yang tidak memberi rasa nyaman kepada warganya saat memanfaatkan fasilitas umum seperti Lapsngan Merdeka.
"Kami memohon kepada Pemko Medan agar mengambil tindakan dan sikap yang bijaksana terhadap oknum yang sengaja menghalangi akses masuk ke lapangan Merdeka ini," tegasnya berharap.
Dalam amatan medanbisnisdaily.com memang sedikit aneh, sebanyak dua akses pintu masuk ke Lapangan Merdeka yang sudah diteralis besi bukan hanya digembok melainkan dilas agar pintu itu tidak bisa terbuka lagi. Belum diketahui apa maksud oknum Dinas Pertamanan melakukan hal demikian namun dua pintu masuk itu sudah tidak bisa dibuka lagi karena sudah menyatu dilas.
Kadis Pertamanan Kota Medan, M Husni saat dikonfirmasi hingga Senin petang, tidak mau mengangkat telepon selulernya. Begitu juga saat dikonfirmasi via WhatsApp juga enggan membalas.
Begitu juga dengan Mandor Dinas Pertamanan untuk Lapangan Merdeka, Ibu Dudung juga enggan mengangkat telepon selulernya. Saat dikirimkan SMS juga tidak kunjung membalas.
Terpisah, Pak Horas (56) seorang petugas Dinas Perhubungan yang setiap hari menjaga di kawasan toko buku itu saat ditanya membenarkan adanya aksi penggembokan itu. Katanya, itu sengaja dilakukan pihak Dinas Pertamanan demi menghalau pedagang berjualan di taman.
"Sebenarnya itu gawean Dinas Pertamanan bukan kita, tapi setauku itu dilakukan karena banyak sekali pedagang kali lima yang berjualan masuk ke dalam, ma