Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Saya masih kelas satu SMA ketika G30S meletus yang diusung oleh Dewan Revolusi dengan dukungan PKI. Tapi kudeta itu gagal pada 1965. Saya ingat orang-orang semakin rajin ke masjid dan gereja. Gerakan PKI yang saat itu disebut kaum atheis, tak beragama, mungkin membuat orang semakin meyakini betapa pentingnya agama.
“Bahaya” telah membuat orang mau berubah. Haruskah ada kejadian dahsyat, seperti amuk tsunami dan gempa bumi, barulah kita berubah?
Di era persaingan bisnis, apalagi bagi perusahaan sejenis di era digital dan online, mengharuskan adanya perubahan agar bisa unggul dari perusahaan pesaing. Tapi entah kenapa, banyk yang tak peduli pada perubahan. Banyak yang menganggap bahwa perubahan itu mengancam karier dan eksistensinya di zona nyaman.
Syahdan, inilah kasus psikologi. Ada fenomena bahwa orang sependapat bahwa mestilah berubah agar perusahaan bangkit, tetapi di hatinya ia menolak perubahan.
Terbukti walau perusahaan telah membuat “peta baru” untuk mengusung perubahan, tapi ia tak melakukannya. Misalnya, semua staf wajib ikut rapat perencanaan. Wajib melaksanakan pola kerja baru yang up to date dengan zaman. Wajib meningkatkan keterampilan dan keahlian.
Inilah misteri manusia. Karyawan macam itu punya penyakit kronis. Ia berasumsi bahwa perubahan itu jatuh dari langit. Misalnya, perusahaan berbaik hati menaikkan gaji dan kesejahteraan lainnya, bagaikan “dewa penolong.”
Padahal jika gaji dinaikkan, tidak ada jaminan kinerjanya akan penuh inovasi dan gebrakan baru.
Sebuah perusahaan bukanlah yayasan sosial. Melainkan sebuah entitas bisnis. Dia jual produknya supaya bisa meraih laba sehingga terbuka peluang untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan.
Adapun larisnya produk itu sangat tergantung kepada mutu dan keistimewaannya dibanding produk lain. Untuk itu, dibutuhkan keterampilan dan keahlian parta staf dan segenap karyawan.
Jika tidak, maka investasi dan modal perusahaan lama-lama menipis dan tak mustahil bangkrut. Menyambut tahun baru 2020, mari berubah demi meningkatkan daya saing perusahaan. Demi kesejahteraan Anda sendiri.