Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Kisaran. Kabupaten Asahan memiliki nama sungai yang penyebutannya diambil dari tempat lokasi sungai itu berada. Sungai Asahan, berasal dari danau toba dan dialiri oleh ribuan mata air di lintasan sungai Asahan hingga bermuara di Selat Malaka. Disamping itu, potensi jeramnya yang diakui dunia belum sepenuhnya mendapatkan polesan maksimal dari pemerintah daerah saat ini untuk industri pariwisata.
Berkaitan dengan itu, Hj Winda Firtrika sebagai tokoh perempuan di Asahan menginginkan kedepan potensi arung jeram di Sungai Asahan bisa dimaksimalkan dalam rangka mendatangkan pemasukan baru bagi daerah pada sektor pariwisata sungai.
Baru baru ini, bersama dengan federasi arung jeram di Asahan, pihaknya melakukan study komparatif di Sungai Bah Bolon di Kabupaten Serdang Bedagai untuk mencari perbandingan serta masukan dan pembelajaran menghidupkan industri pariwisata sungai Asahan.
“Kunjungan studi komparatif ini bagian dari rencana kami untuk Asahan Berkemajuan. Kami bertemu langsung dengan pengelola arung jeram Ancol di sungai Bah Bolon untuk mendapatkan masukan atas rencana dan program yang dituang dalam rangka mempersiapkan secara matang visi misi Asahan Berkemajuan dengan pola pengembangan semesta berencana dalam sektor pariwisata,” kata Winda saat berbincang bersama wartawan, Selasa (7/1/2020).
Melihat apa yang dilakukan oleh penggiat wisata sungai di Bah Bolon, kata Winda sebenarnya Sungai Asahan memiliki karakteristik tersendiri dan jauh lebih potensial pengembangan industri wisatanya lewat arung jeram.
“Tujuan pola perencanaan pembangunan yang kami tawarkan itu bagaimana orang sebanyak banyaknya datang ke Kabupaten Asahan salah satunya jika potensi pariwisatanya dikelola dengan baik yang kita ketahui hari ini belum maksimal. Inilah yang mau kita kerjakan nanti bagaimana orang dari seluruh penjuru dunia datang ke Asahan dengan alasan ingin ke sungainya," kata Winda yang dalam kontestasi politik di Pilkada berencana maju dengan berpasangan bersama ketua DPC PDI Perjuangan Rosmansyah.
Istri dari almarhum mantan Bupati Asahan, Taufan Gama Simatupang ini melanjutkan beberapa kali memang kejuaraan arung jeram digelar di Asahan yang dilaksanakan oleh pemerintah Provinsi bertajuk Asahan White Water Festival (AWWF) dengan peserta dari berbagai tim Internasional namun tidak terjadwal menjadi agenda kalender rutin tahunan.
“Mungkin selama ini banyak kendalanya, bisa jadi infrastruktur, sarana prasarana, home stay dan lain sebagainya. Mudah mudahan kedepan agenda itu bisa rutin kita gelar dan dalam waktu dekat kami akan meninjau lokasi tersebut yang berada di Desa Tangga, Kecamatan Aek Songsongan Kabupaten Asahan,” ucapnya.
Jalur jeram di sungai Asahan, disebut-sebut sebagai arung jeram terbaik ketiga di dunia setelah sungai Zambesi Afrika dan Sungai Colorado Amerika Serikat. Sungai ini memiliki aliran curam sepanjang 22 kilometer dan tak berujung. Sungai ini memiliki kecepatan 120 meter kubik per detik. Kedalamannya mencapai lima meter, karakteristik sungai ini canggih dan derasnya arus, telah membentuk perjalanan yang memiliki tingkat kesulitan kelas empat hingga lima.