Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Maraknya meme di media sosial yang menanggapi kasus seksualitas yang melibatkan RS, warga Indonesia, di Inggris, diharapkan tidak melebar, apalagi sampai menyinggung SARA. Tidak ada hubungan antara kejahatan yang dilakukan seseorang dengan identitasnya. Hal itu dikatakan Ketua Umum Horas Bangso Batak, Lamsiang Sitompul kepada medanbisnisdaily.com, Rabu (8/1/2020).
"Jangan sampai digeneralisir. Apalagi mengaitkan-ngaitkannya dengan suku. Tolong dihentikan. Kalau soal kejahatan, itu tidak mengenal suku atau agama. Bahkan yang kelihatan alim pun bisa saja seorang penjahat," kata Lamsiang.
Pengacara ini menyayangkan sikap netizen yang menurutnya memperkeruh dan tidak produktif dalam berkomentar. Soal penampilan, Lamsiang mengaku, dalam kapasitasnya sebagai pengacara, dia sering mendapati pelaku kejahatan yang sepintas alim atau bahkan rajin beribadah. Terkait RS itu sendiri, dia berharap hukuman yang diterima pria ini sudah cukup sebagai ganjaran dan masyarakat kelak bisa menerimanya kembali sebagai manusia.
"Mudah-mudahan dia bertobat. Yang jelas, sekali lagi, kejahatan yang dilakukan seseorang jangan dikaitkan dengan identitasnya, apalagi mengeneralisirnya pula," jelasnya.
Seperti diketahui, setelah diberitakan media luar negeri, RS menjadi bahan pembicaraan di media sosial dalam beberapa hari ini. Di antara netizen bahkan ada yang mengait-ngaitkannya dengan identitas kesukuan RS.