Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sidikalang. Warga Jalan Trikora, Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi keluhkan limbah ayam potong dari Pusat Pasar Sidikalang. Pasalnya selain berserak di sekitar pemukiman masyarakat limbah tersebut menimbulkan bau tak sedap dan mendatangkan banyak lalat, sehingga mengganggu kenyamanan dan kesehatan warga setempat.
Hal itu disampaikan sejumlah warga sekitar pusat pasar kepada wartawan, Rabu (15/1/2020). Menurut mereka, selama ini limbah dari ayam potong para pedagang dibuang tidak pada tempatnya dan dibiarkan menumpuk sembarangan.
Bila hujan turun limbah seperti bulu ayam hanyut terbawa air sampai ke jalan dan pemukiman warga, karena parit di sekitar pusat pasar tidak mampu menampung luapan air,"kata Marga Togatorop dan Siregar.
Hal senada juga diungkapkan, Tarida Lumban Tobing, disebutkannya tempat pedagang ayam potong saat ini lokasi tidak pas, karena sangat dekat dengan pemukiman warga. Apalagi ayam- yang akan dijual itu dibiarkan menumpuk di dalam kandang, membuat lokasi pusat pasar seperti kandang ayam.
"Setiap hari kami mencium kotoran ayam dan limbah sisa pemotongan ayam, kalau lama-lama seperti ini kesehatan kami bisa terganggu. Anak-anak disini sekarang juga banyak yang mengalami sakit akibat keberadaan limbah tersebut,"ucap Tarida.
Lebih lanjut Tarida menuturkan, para pedagang ayam potong selama ini juga membuang limbah sisa pemotongan ayam tidak pada tempatnya. Terkadang bangkai ayam yang mati dikandang ditumpuk ke pinggir jalan dan dibuang dalam parit sekitar pusat pasar.
"Kami warga yang disini selalu mencium bau bangkai. Jadi kami berharap kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi melalui dinas terkait, agar secepatnya melakukan tindakan,"ujar Tarida.
Mewakili warga, Tarida juga meminta kepada Pemkab Dairi agar memindahkan pedagang ayam potong ke lokasi yang tepat dan ada tempat pembuangan limbahnya tidak seperti sekarang ini.
"Seharusnya lokasi pemotongan ayam ditata dengan baik dan ada tempat penampungan limbahnya, agar bau limbah yang ditimbulkan tidak meresahkan warga sekitar maupun pembeli yang berkunjung ke pusat pasar, "sebutnya.
Ditambahkannya, bila dalam waktu dua minggu ini keluhan warga tidak ditangapi, mereka akan melayangkan surat kepada Bupati Dairi dan siap turun kejalan.
Mendengar keluhan masyarakat tersebut, Kadis Lingkungan Hidup Amper Nainggolan langsung bergerak cepat menuju lokasi dan menemui masyarakat, serta memerintahkan petugas kebersihan melakukan pembersihan di lokasi yang dikeluhkan masyarakat.
"Kita sudah menurunkan petugas kebersihan untuk melakukan pembersihan. Besok juga kita bersama Dinas PD Pasar akan melakukan gotong royong membersihkan semua sampah di sekitar pusat pasar,"kata Amper.
Untuk permasalahan yang terjadi, pihaknya akan meminta petunjuk pimpinan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
"Sebenarnya kita sudah membangun instalasi pengolahan Air Limbah (Ipal) di sisi kiri jalan Trikora, namun karena baru selesai dikerjakan dan belum ada serah terima, sehingga belum bisa digunakan," terang Amper.
Menurut Amper, kalau penanganan sampah di dalam pusat pasar itu kewenangan Dinas Pusat Pasar, namun begitu pihaknya akan tetap berkoordinasi melakukan penanganannya.
"Ke depan kita juga akan membuat tim untuk memantau masalah sampah, agar bila ada keluhan warga bisa segera ditangani," ujarnya.