Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Dewan Asosiasi Pelaku Reksa Dana dan Investasi Indonesia (APRDI) komit untuk menciptakan industri pengelolaan investasi yang sehat dan berkesinambungan. Komitmen tersebut juga untuk menyikapi permasalahan yang dialami oleh beberapa reksa dana dan manajer investasi yang berujung pada pengenaan sanksi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Anggota Presidium Dewan APRDI, Edward P Lubis, mengatakan, masing-masing manajer investasi memang mempunyai strategi dan taktik dalam mengelola portofolio dan memasarkan reksa dana yang diterbitkannya untuk menghasilkan kinerja yang optimal.
"Tapi Dewan APRDI tidak dapat mentolerir jika strategi dan taktik pengelolaan portofolio dan pemasaran reksa dana tersebut dilakukan dengan cara melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku. Serta melupakan aspek integritas profesionalisme dan mengecilkan prinsip-prinsip manajemen risiko," katanya, di Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Medan, Selasa (28/1/2020).
Dikatakan Edward, permasalahan yang menyangkut sejumlah reksa dana belakangan juga tidak menyurutkan minat investor untuk tetap berinvestasi melalui reksa dana. Karena masih banyak reksa dana yang dikelola dan dipasarkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta menerapkan prinsip manajemen risiko yang kuat.
Kepada masyarakat, APRDI juga mengimbau agar jangan mudah tergiur dengan produk yang menawarkan imbal hasil yang tinggi, bahkan seringkali tidak realistis.
"Masyarakat harus lebih cermat dan kritis berinvestasi pada produk reksa dana. Jangan segan untuk menanyakan strategi investasi dan metode pemilihan portofolio efek yang dilakukan manajer investasi," kata Edward.
Masyarakat juga harus membaca dan memahami dokumen keterbukaan informasi reksa dana berupa prospektus dan laporan bulanan sebelum melakukan pembelian. Paling penting juga, harus memastikan agen penjual mengantongi ijin dari OJK. Dengan begitu, investasinya bisa lebih aman.
Kepala Perwakilan BEI Medan, M Pintor Nasution, mengatakan, Medan memang menjadi salah satu kota yang sangat potensial untuk industri pengelolaan investasi. "Tentu masyarakat diharapkan bisa lebih jeli untuk memilih investasi. Apalagi Medan sebagai kota besar, tentu penawarannya akan sangat banyak. Karena itu, harus bisa mengetahui dengan jelas investasinya apa agar tidak mengalami kerugian di kemudian hari," katanya.