Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Oleh kurang lebih 100 mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara Sumatera Utara, Presiden Joko Widodo bersama wakilnya, Ma'ruf Amin, didesak mengevaluasi menteri-menterinya. Yang tergabung dalam Kabinet Indonesia Maju.
Desahan tersebut diteriakkan dalam demonstrasi yang tengah berlangsung saat ini, Jumat (31/1/2020). Di gedung DPRD Sumut di Jalan Imam Bonjol Medan. Karena menduduki badan jalan persis di depan gerbang utama gedung dewan, jalanan menjadi macet. Kendaraan terhalang melintas.
Disebutkan para mahasiswa, diantaranya dari Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah dan Universitas Dharmawangsa, Jokowi adalah seorang pemimpin penipu karena tidak melaksanakan janji kampanyenya. Rakyat Indonesia justru dibuat sengsara dengan berbagai kebijakan barunya.
"Masalah BPJS yang tarifnya dinaikkan, rakyat jadi tercekik. Jokowi bukannya mensejahterakan masyarakat," terang mahasiswa.
Kegagalan untuk tidak menaikkan tarif BPJS disebutkan mahasiswa sebagai kegagalan Menteri Kesehatan, Terawan. Oleh karenanya dia harus dipecat dan diganti.
Sejumlah tuntutan lainnya disampaikan BEM Nusantara Sumut agar dilaksanakan Presiden Jokowi. Seperti, penguatan Komisi Pemberantasan Korupsi dengan menerbitkan Perpu. Menyelesaikan berbagai tindak korupsi di banyak BUMN (seperti Asabri dan Jiwasraya), menyetop impor garam, meninjau kembali penerbitan UU Omnibus Law karena akan merugikan buruh dan menginstruksikan Kejaksaan Agung menuntaskan kasus-kasus pelanggaran HAM.
Wakil Ketua DPRD Sumut dari PKS, Salman Al-Farisi berusaha menampung aspirasi mahasiswa. Namun kesepakatan belum berhasil dicapai akibat BEM menolak berdialog di dalam gedung dewan.