Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Sumut mengancam bakal meninggalkan Partai Gerindra jika mengabaikan rekomendasi terkait 13 nama bakal calon wali kota untuk Pilkada Medan 2020.
"Makannya harapan kita menjadi sebuah perhatian, kalau perlu ini disampaikan bahwa ini pengharapan ketiga ke Gerindra," ujar Wakil Ketua GNPF Sumut, Tumpal Panggabean bersama pengurus lainnya saat menyambangi Kantor DPC Partai Gerindra Medan, Senin (3/1/2020).
Tumpal menyebut permintaan pertama GNPF ke Partai Gerindra adalah agar tidak mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstusi.
"Pertama itu dia (Prabowo) sendiri, saya masih ingat saat ijtima ulama ke IV, saat itu tidak akan maju ke MK karena akan sia-sia, membuang energi dan berjuang sampai titik darah penghabisan terakhir, walaupun akhirnya kita tahu politik," jelasnya.
"Kedua, Pilgub Sumut 2018 kita meminta untuk Gerindra mendorong kadernya, ini permintaan ketiga, jangan sampai umat yang selalu ingin bersama Gerindra ini akhirnya lelah meminta lalu meninggalkan Gerindra," tegasnya.
Tumpal juga menyinggung perihal 3 kali pemimpin di Kota Medan yang selalu tersangkut persoalan hukum.
"Tolonglah untuk Medan kami punya perhatian besar, kita 3 kali punya wali kota, 3 kali masuk (penjara), tidak ada bangganya kita di Medan ini jika bicara tentang pemimpin," imbuhnya.
Untuk diketahui pertemuan ini membahas mengenai rekomendasi 13 nama yang dimunculkan oleh GNPF Sumut untuk Pilkada Medan. Apalagi satu dari 13 nama yang dimunculkan GNPF adalah Ihwan Ritonga, kader terbaik Partai Gerindra.
Adapun ke-13 nama itu adalah Tifatul Sembiring, MS Kaban, Romo Muhammad Syafii, Muhammad Hatta, Sakhyan Asmara, Dedi Iskandar Batubara, Ihwan Ritonga, Salman Alfarisi, Irfan Hamidi, Safii Effendi, Muhammad Safii, Affan Lubis, dan Rahmat Shah.