Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Sumatra Utara, beraudiensi kepada Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Medan, Senin (3/2/2020).
Rombongan yang dipimpin Ketua Abdul Rahman Siregar itu, tampak berdiskusi dan menerima arahan dari Gubernur Edy. Saat itu, gubernur didampingi Plt Kadis Pendidikan Sumut, Arsyad Lubis.
Abdul Rahman menyampaikan harapan guru honorer kepada gubernur. "Kami akan bangga jika 8.500 guru honorer sekarang ini yang juga anggota PGRI bisa jadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)," ujar Abdul Rahman.
Sebelumnya, disampaikannya apresiasi PGRI kepada Gubernur Edy karena mulai tahun ajaran 2019/2020, telah menaikkan gaji guru honorer SMA dan SMK di Sumut.
Sementara itu, Gubernur Edy mengingatkan bahwa janji membuat guru honorer sejahtera adalah komitmen yang dibangun sejak awal kepemimpinannya. Karena itu pula, kualitas belajar harus terus diperbaiki.
"Saya sudah janji untuk memperhatikan kesejahteraan guru. Karena saat ini, kecerdasan (anak bangsa) itu satu hal penting. Dan (kecerdasan) itu kan karena guru yang mengajar," ujarnya.
Ditambahkannya untuk menghasilkan generasi yang cerdas dibutuhkan kesungguhan, keseriusan dan integritas dari seorang guru. Edy Rahmayadi pun menegaskan bahwa hal yang paling harus dihindari adalah faktor subjektif.
Sebab bukan tidak mungkin siswa berprestasi dengan perekonomian kurang mampu luput dari perhatian pemerintah. "Mari kita (berpikir) objektif. Jangan karena kedekatan, lantas (yang tidak potensial) dipaksakan," sebut Edy.
Karena itu pula, Gubernur Edy meminta PGRI sebagai organisasi perjuangan sejak awal kemerdekaan RI untuk mencari dan mendata siapa saja siswa yang cerdas dan hebat namun orang tuanya kurang mampu untuk jadi perhatian pemerintah.
"Saya mau begini, bila perlu kita sekolahkan dia ke Medan. Makanya saya minta, tolong hilangkanlah sogok menyogok (suap). Karena anak saya sendiri, tidak mau saya buat begitu. Padahal kalau saya mau, itu tidak sulit," pungkas gubernur.