Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Rencana operasional Bus Rapit Transit (BRT) dengan sistem Buy The Servis (BTS) pada bulan April mendatang, ternyata membuat Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Medan, Iswar Lubis pusing tujuh keliling.
Pasalnya, Dishub Medan tidak ada mengalokasikan anggaran untuk membangun halte atau bus stop untuk mendukung operasional BRT. Sedangkan alokasi anggaran yang di siapkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tidak mencakup pembangunan halte.
"Inilah lagi pusing mikirkannya, gak ada anggaran untuk bangun halte," ujar Iswar, di Medan, Jumat (7/2/2020).
Diperkirakan ad 400 titik halte atau bus stop yang akan dibangun untuk 5 koridor perjalanan BRT.
"Nanti kita pikirkan bagaimana caranya (bangun halte)," ungkapnya.
Iswar mengaku ada beberapa alternatif untuk bisa membangun halte tanpa memberatkan APBD Kota Medan. "Kalah misalnya satu halte itu butuh Rp40 juta maka 400 titik butuh Rp16 miliar. Kita akan cari sponsor, CSR atau apapun. Kalau tidak saya akan cari pengusaha dari Jakarta yang mau bantu membangun halte," bilangnya.
Sebelumnya Iswar menginginkan agar BRT di Kota Medan di luncurkan atau launching pada 19 April 2020. Ada sekitar 81 BRT yang bakal beroperasi di 5 koridor. Di tahun ini, masyarakat tidak akan dikenakan biaya alias gratis saat menaiki BRT.
Keunggulan BRT lainnya yakni bus transportasi massal tanpa lampu merah. Secara otomatis trafict light akan berubah menjadi hijau ketika BRT hendak melintas.