Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengawali sambutannya pada Rakerda I di Balai Kartini Hotel Le Polonia, Sabtu (08/02/2020), dengan ucapan salam dan memperkenalkan para jajaran kepala daerah di Sumut yang merupakan kader PDIP.
Satu per satu nama para kepala daerah disebutkannya dari atas podium, diantaranya Bupati Samosir Rapidin Simbolon dan Wakil Juang Sinaga, Bupati Taput Nikson Nababan dan Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor.
Kemudian Bupati Nias Selatan Hilarius Duha, Bupati Nias Barat Faduhusi Daely, Bupati Batu Bara Zahir, Wakil Bupati Serdang Bedagai Darma Wijaya, Wakil Wali Kota Sibolga Edi Polo Sitanggang, dan Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution.
Saat menyebut nama Akyar Nasution, Hasto tidak ikut menyebut embel-embel Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan. "Kita menyebut Plt-nya pelan-pelan saja. Saya menyebut Plt dalam batin, yang kita keluarkan Wali Kota Medan," ujar Hasto.
BACA JUGA: Rakerda I PDI Perjuangan Sumut, Japorman Antarkan Sekjen Hasto Masuki Ruangan
Disebut Hasto Wali Kota, Sinyal PDIP Usung Akhyar di Pilkada Medan Makin Kuat
Pekikan kata "merdeka" pun diteriakkan keras oleh Akyar Nasution merespon sebutan wali kota tersebut. Akhyar sendiri kebagian tugas membacakan deklarasi kader partai pada Rakerda itu.
Sebagaimana diketahui, Akhyar Nasution sejauh ini berniat maju menggunakan perahu PDI Perjuangan sebagai calon wali kota pada Pilkada Kota Medan 2020.
Namun tidak mudah bagi dirinya mendapatkan tiket partai, sebab harus bersaing dengan menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution, yang juga mengincar tiket itu.
Lantas apakah sebutan Wali Kota Medan oleh Hasto kepada dirinya sebagai sinyal dikantonginya tiket dari PDIP bertarung di Pilkada Medan?