Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Salah seorang pekerja kapal pesiar Diamond Princess asal Indonesia mengaku 'kecewa' jika dievakuasi menggunakan jalur laut. Pihak Istana mengatakan semua pilihan masih dikaji.
"Iya. Semua sedang dipertimbangkan. Termasuk berbagai alternatifnya. Tetapi belum ada keputusan bagaimana teknisnya," kata Deputi IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi KSP Juri Ardiantoro lewat pesan singkat, Sabtu (22/2/2020).
Juri mengatakan pada prinsipnya pemerintah akan mengusahakan yang terbaik bagi WNI yang berada di kapal pesiar di Jepang. Berbagai pelayanan disiapkan untuk para WNI tersebut.
"Intinya pemerintah bersungguh-sungguh memperhatikan perlindungan WNI yang di kapal itu dan mencari alternatif terbaik untuk memfasilitasi mereka mendapatkan pelayanan kesehatan dan pelayanan lainnya termasuk opsi mengevakuasi dan melakukan observasinya," ujar dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, kru kapal asal Indonesia, Sasa, menyambut baik pilihan evakuasi yang akan dilakukan Indonesia. Meski begitu, dia mempertanyakan perjalanan laut yang dinilai terlalu lama.
"Kami memang 'upset' karena mendengar di berita katanya mau dijemput dengan kapal medis, dan penjemputannya [dari Indonesia ke Jepang] itu lama, empat belas hari," kata Sasa kepada Hellena Souisa dari ABC News.
"[Dengan jangka waktu selama itu], sama saja dengan kita dikarantina di sini dong. Jika sudah selesai dikarantina di sini, sebenarnya kita juga akan diberi free tiket pesawat dari perusahaan," kata Sasa.
"Bayangkan, kita di sini bakal dikarantina 14 hari, kalau misalnya bakal dijemput pakai kapal, berarti nanti [bertambah] 14 hari lagi," kata Sasa.(dtc)