Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia yang juga Ketua Umum Kadin Sumatera Utara, Khairul Mahalli meminta pemerintah menekan bahkan menghapuskan berbagai hambatan ekspor dalam rangka mendongkrak ekspor di tengah perlambatan yang terjadi akibat dampak virus corona dan dampak penetapan Indonesia menjadi kelompok negara maju.
Hal tersebut disampaikan Khairul Mahalli kepada medanbisnisdaily.com pada Selasa (25/2/2020) menyikapi realitas ancaman nyata bakal terjadinya perobatan ekonomi nasional.
Menurut Khairul Mahalli, dampak virus corona yang telah menyebabkan ekonomi China tertekan cukup signifikan akan merembes ke berbagai negara. Dia menyebutkan sejumlah komoditas Indonesia menyasar negeri tirai bambu itu sebagai pasar. Jadi, jika terjadi perlambatan ekonomi Cina, maka tidak bisa dihindari bakal menimbulkan dampak buruk bagi perekonomian Indonesia.
Selain dampak corona, tekanan terhadap ekspor Indonesia sudah di depan mata menyusul kebijakan. AS yang mencoret Indonesia dari daftar negara berkembang. Jadi, siap atau tidak siap maka hal itu akan berdampak menggerus daya saing ekspor nasional khususnya komoditas yang selama ini menikmati keringanan bea masuk ke negara Paman Sam itu.
Khairul Mahalli yang juga Sekjen Asosiasi Depo Kontainer Indonesia (Asdeki) menyebutkan harus ada langkah dan terobosan nyata yang dilakukan pemerintah untuk menggenjot ekspor. Salah satunya memangkas berbagai hambatan ekspor khususnya menekan berbagai tarif yang memberatkan dan menekan daya saing ekspor.
Mahalli tidak memerinci jenis pungutan yang menekan daya saing ekspor, namun mengutip masukan para pengusaha Mahalli menyebutkan masih ada tarif tarif yang dikenakan Angkasa Pura di Bandara dan oleh pengelola pelabuhan yang memberatkan bagi pelaku usaha.