Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Sumut Fair nama baru dari Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) akan dibuka 20 Maret mendatang di kawasan eks Tapian Daya Medan. Saya teringat di sinilah kelak Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU) yang semula di Jalan Perintis Kemerdekaan, Medan, berlokasi.
Kabar ini sudah sejak Desember tahun lalu. Padahal tadinya Pemprov Sumut akan merenovasi TBSU. Namun renovasi urung dilakukan karena Pemko Medan, sebagai pemilik tanah beralasan akan menggunakan lahan TBSU untuk keperluan lain.
"Oleh karenanya TBSU itu kita pindah ke PRSU tahun depan," ujar Ijeck menjawab medanbisnisdaily.com di rumah dinas, Jalan Tengku Daud Medan, Jumat (13/12) tahun lalu. Artinya, akan dipindahkan tahun ini.
Tapi tampaknya tanda-tanda ke arah itu belum kelihatan. Saya membayangkan kantor UPT TBSU dengan 70 pegawainya akan diboyong ke area PRSU yang dulu adalah Tapian Daya, pusat kesenian Sumut yang dibangun Gubernur Marah Halim pada 1970-an.
Apakah dananya berasal dari dana Rp 3 miliar, eks dana renovasi TBSU yang sudah disahkan oleh DPRD Sumut tapi kemudian dikembalikan karena keberatan Pemko Medan, memadai atau cukup?
Belum lagi dana rehabilitasi berbagai ruang pertunjukan teater, tari, pameran senirupa yang umumnya sudah rusak di eks Tapian Daya itu. Padahal APBD Sumut 2020 sudah diketok palu. Apakah masih harus menunggu Perubahan APBD Sumut 2020?.
Tampaknya, masih butuh waktu sampai pemindahan UPT TBSU dan rehabilitasi berbagai ruang pertunjukan kesenian klar di eks Tapian Daya tersebut.
Karena itu, TBSU masih tetap berada di Jalan Perintis Kemerdekaan pada 2020. Mungkin, sampai 2021. Ini jika P-APBD 2020 menyediakan dana untuk itu. Jika dananya tidak ada, waktunya bisa molor lagi.
Saya berharap Pemko Medan pun merehabilitasi TBSU menjadi Taman Budaya Medan (TBM). Bukan malah ditukarguling menjadi plasa, hotel dan semacamya.
Aduhai, kota Medan akan punya dua pusat kesenian. Yakni TBSU di eks Tapin Daya. Satu lagi, ya, TBM. Saya berharap TBSU akan fokus menggelar pertunjukan kesenian dari daerah. Apalagi dulu di Tapian Daya ada Wisma Seni, yang perlu direnovasi untuk penginapan seniman dari daerah.
Semoga problem dana tak menjadi ganjalan. Jika semua mulus maka para seniman di Sumatera Utara dan Medan ditantang untuk mengisinya dengan kreatifitas kesenian.