Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kota Medan adalah Tanah Deli. Sejak 2005 Kota Medan selalu dipimpin oleh suku Melayu. Bahkan diajang Pilkada Medan tokoh Melayu kerap muncul sebagai kontestasi, baik sebagai wali kota maupun wakil wali kota dan hasilnya selalu menjadi pemenang.
Sebagai contoh Abdillah (Melayu)- Ramli Lubis (2005), Rahudman Harahap- Tengku Dzulmi Eldin/Melayu (2010) terakhir Tengku Dzulmi Eldin/Melayu) - Akhyar Nasution (2015).
Di Pilkada Medan 2020, tokoh Melayu memang muncul sebagai kandidat, antara lain Sakhyan Asmara, Kolonel Datuk Saiful Azhar, M Syafii dan Hefriansyah . Namun, keempat nama tersebut belum bisa dipastikan maju karena sampai hari ini partai politik belum ada yang menyatakan dukungan.
Bahkan semakin dekat waktu pendaftaran calon wali kota dan wakil wali kota, perhatian masyarakat tertuju kepada pertarungan Akhyar Nasution dan Bobby Nasution dalam memperebutkan rekomendasi PDIP.
Oleh karena itu, 17 ormas Melayu yang tergabung dalam Forum Melayu Bersatu menginginkan calon wali kota atau wakil wali kota pada Pilkada Medan 2020 diisi tokoh Melayu.
‘’Kemarin kita rekomendasikan ada 4 nama dari tokoh senior Melayu, sekarang muncul lagi 3 tokoh Melayu dari kalangan milenial yang dinilai layak sebagai calon wakil wali kota,’’ ucap i2 nisiator Forum Melayu Bersatu, Tengku Moharsyah Nazmi dan Yance Abdulla, di Medan, Kamis (12/3/2020).
Moharsyah menyebut, selain 3 nama di atas ada beberapa nama lain dari kalangan Melayu yang berpotensi ikut bertarung di Pilkada Medan, yakni Tengku Ryan Novandi, Aulia Rahman dan Afif Abdillah.
"Mereka tokoh Melayu dari kalangan milenial dan layak mengisi posisi calon Wakil Wali Kota Medan,’’ ucap Tengku Moharsyah.
Moharsyah berharap, partai politik dapat memilih 7 nama tersebut untuk diusung dalam Pilkada Medan 2020, apakah sebagai calon wali kota atau wakil wali kota.
‘’Tokoh-tokoh Melayu yang layak agar menjadi perhatian partai untuk merekomendasikannya menjadi wali kota atau wakilnya. Musyawarah ini juga menunjukkan kontribusi masyarakat Melayu untuk mensukseskan Pilkada Medan 2020,’’ paparnya.
Forum Ormas Melayu Bersatu sebelumnya telah bersilaturahmi dengan sejumlah tokoh-tokoh Melayu yang ada di Kota Medan, seperti Sultan Deli ke-14; Ketua Umum PB MABMI, Datok Seri H Syamsul Arifin; Syarifuddin Siba.
‘’Kami juga akan bersilaturahmi dengan Pak Bachtiar Djafar, Pak Abdillah, Pak Muhyan Tambuse dan lainnya,’’ timpal Yance Abdulla
Ketua Umum PB Ikatan Sarjana Melayu Indonesia (ISMI), Tengku Erry Nuradi, didampingi Datuk Empat Suku, Datuk Adil Freddy Haberham menyambut baik usulan dari Forum Melayu Bersatu tersebut. ‘’Pilkada Kota Medan tahun ini harus ada diisi tokoh-tokoh Melayu. Untuk itu Melayu harus bersatu,’’ ujarnya.
Jika melihat dari sejarah sejak Wali Kota Medan dijabat Bachtiar Djafar, hingga saat ini tokoh Melayu itu ada, baik di posisi wali kota maupun wakil wali kota. ‘’Ini menunjukkan Medan itu Tanah Deli, Melayu itu sahabat semua suku, kesantunan Melayu harus dipertahankan,’’ ucapnya.
Tengku Erry menyebutkan, bahwa bukti Melayu sahabat semua suku di gubernur ada empat putra Melayu yang dipilih masyarakat, yakni alm Tengku Rizal Nurdin, Syamsul Arifin, dirinya dan Edy Rahmayadi.
‘’Walau etnis Melayu persentasenya hanya 7% di Sumut, namun tanah dan tuah Melayu di sepanjang pantai timur yang dulu ada 8 Kesultanan Melayu itu masih membawa tuah sampai saat ini.
Untuk itu, Erry berharap, 17 ormas Melayu yang sudah bergabung ini harus rutin mengadakan pertemuan dan berdiskusi.
‘’Satukan visi misi untuk kemajuan daerah, tingkat kan SDM dengan penguasaan teknologi agar siap menghadapi era revolusi industri 4.0 saat ini,’’ pesan Erry.