Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Dari ratusan ribu kader PDIP di Sumut, hanya 30 orang yang tercatat memiliki sertifikat guru kader utama, dan salah satunya adalah Akhyar Nasution yang kini menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan.
Akhyar menyebut untuk menjadi kader utama PDIP seperti yang dimilikinya memiliki perjalanan yang panjang, bahkan harus memiliki kemampuan, pengetahuan berorganisasi serta pengalaman di partai.
Dengan status kader utama, Akhyar optimis akan mendapat dukungan dan rekomendasi bdari PDIP untuk bertarung di Pilkada Medan 2020.
Akhyar menceritakan pengalamannya di PDIP, saat itu baru mau menjadi pemilih pemula, saat itulah dirinya mendaftarkan diri menjadi kader PDIP, keluarlah kartu anggota. Kemudian, dijadikan kader karena masuk kepengurusan di tahun 1994, dan seterusnya menjadi pengurus hingga anggota DPRD Medan tahun 1999-2004.
"Jadi saya di PDIP itu sudah guru kader utama dan berkarier aktif di kepengurusan dari tingkat ranting, anak cabang, hingga DPD PDIP Sumut. Saya juga mendapatkan warisan darah PDI dari kakek dan ayah saya. Jadi saya sangat paham yang akan dibuat partainya, yakni mengutamakan kadernya," katanya di Medan, Jumat (13/3/2020).
Tak hanya itu, Akhyar menyatakan saat ini keinginan dan doa para kader serta anggota PDIP di kota Medan agar partainya sebagai Rumah Besar Wong Cilik memberikan tugas kepartaian kepada para kader-kader PDIP.
"Saya pribadi memohon doa restu dari rekan-rekan kader PDIP atas seluruh perjalanan yang dilalui ini. Semoga seluruh kader-kader kita tambah semangat dalam perjuangan," ucapnya.
Akhyar sendiri merupakan lulusan Sekolah Guru Kader Utama PDIP angkatan IV pada tahun 2012 di Kulonprogo, DI Yogjakarta.
Seperti diketahui, menantu Presiden Jokowi, Bobby Afif Nasution terhitung 12 Maret 2020 telah tercatat sebagai kader PDIP. Bobby memilih bergabung ke PDIP karena ingin mengikuti jejak mertuanya.