Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Tokyo - Liga Jepang jadi salah satu kompetisi yang terhenti karena pandemi virus corona. Oleh karenanya, Liga Jepang pun meniadakan degradasi musim ini.
Sama seperti kebanyakan liga-liga dunia pada umumnya, Liga Jepang atau dikenal J-League harus dihentikan sementara waktu karena virus corona. Padahal Liga Jepang baru dimulai 24 Februari lalu.
Setelah itu Liga Jepang pun berhenti dan belum ada keputusan lanjutan soal kapan kompetisi tertinggi di Negeri Sakura itu akan dilanjutkan. Melihat penyebaran virus corona yang makin menggila, tampaknya Liga Jepang akan terus ditangguhkan meski ditargetkan kembali bergulir 3 April.
Jika kompetisi terus molor, tentu akan berakibat buruk untuk klub-klub peserta karena mereka butuh kejelasan dari sisi finansial maupun non-finansial. Terkait hal tersebut, otoritas liga lokal mengadakan rapat dengan Federasi Sepakbola Jepang (JFA), Kamis (19/3/).
Diputuskan bahwa JFA menghapus sementara sistem degradasi untuk kompetisi J1 dan kasta kedua J2. Meski demikian, sistem promosi dari J2 ke J1 akan tetap diberlakukan sehingga J1 akan berjumlah 20 klub pada 2021, setelah selama ini 18 klub.
Dengan bertambahnya jumlah peserta, maka jumlah tim yang terdegradasi dari J1 2021 bertambah jadi empat tim. Sehingga J1 2022 akan kembali normal menjadi 18 klub. dtc