Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pasca status pandemi wabah virus corona (Covid 19) yang diumumkan WHO, masyarakat beramai-ramai membeli masker untuk melindungi diri. Akibatnya, masker langka dan harganya pun melambung. Untuk membantu masyarakat, Gerakan #Bergotongroyong membagi-bagikan masker dan hand sanitizer gratis.
“Kita mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengantisipasi penyebaran covid 19 ini. Baik secara sendiri-sendiri maupun institusi,” kata Bobbi Septian, Koordinator Gerakan #Bergotongroyong Medan, Senin (23/3/2020).
Salah satu posko distribusi masker dan hand sanitizer ada di Garasi Coffee Mataniari, Komplek Puri Teladan, Jalan HM Jhoni, Medan. Ada sebanyak 200 masker dan 200 hand sanitizer yang dibagi di posko ini. Ratusan orang pun mengantri sejak pukul 12.00 WIB. Setiap orang yang datang mendapat jatah satu masker dan satu hand sanitizer. Mereka boleh membawa pulang lebih bila me1mbawa kartu keluarga. Tapi kurang dari satu jam, masker dan hand sanitizer sudah ludes dibagikan.
“Memang jumlah yang kita bagikan tidak banyak. Cuma 200 botol hand sanitizer dan masker hari ini,” ujar Ridho Febrianda, Koordinator Distribusi Posko Garasi Coffee Mataniari dari #Bergotongroyong. Tak banyak memang yang dibagikan kepada masyarakat. Sehingga banyak warga kecewa karena kehabisan masker dan hand sanitizer.
Upaya ini sebetulnya sudah dilakukan sejak 6 hingga 23 Maret 2020 lalu. Setiap hari, Gerakan #Bergotongroyong membagikan rata-rata 200 masker dan hand sanitizer. “Setiap kali pembagian, kurang dari sejam pasti habis. Tapi permintaan terus datang. Bahkan sampai jam satu dinihari setiap hari kita harus menghadapi permintaan dari masyarakat,” kata Bobbi Septian, Kordinator Umum #Bergotongroyong.
Tak hanya membagikan masker dan hand sanitizer, Gerakan #Bergotongroyong juga melakukan sterilisasi dengan disinfektasi. Disinfektasi ini baru dimulai sejak Minggu (22/3) kemarin. Tapi permintaan langsung membludak.
“Kemarin saja kita sudah menyemprot 8 titik. Kita memprioritaskan rumah ibadah, sekolah dan fasilitas umum lainnya. Semuanya gratis,” ujar Eka, Koordinator Disinfektan Gerakan #Bergotongroyong. Hari ini, Senin (23/3), Gerakan #Bergotongroyong mendisinfektasi 5 titik.
Masalahnya, dengan keterbatasan jumlah sumber daya manusia, alat dan bahan disinfektasi, gerakan kerelawanan ini jelas tidak bisa memenuhi seluruh permintaan yang datang. “Semalam saja, permintaan masih masuk hingga pukul 23.00 wib,” ujar Eka.
Gerakan #Bergotongroyong hingga kini terus melakukan penggalangan dukungan dari masyarakat luas. Baik berupa dana maupun material bahan baku. Baik itu untuk masker, hand sanitizer maupun disinfektan. “Sekarang kita kehabisan stok botol. Makanya sebagian titik kita bagi hand sanitizer dengan menggunakan plastik. Harapannya, masyarakat memindahkan sendiri cairan pembersihnya ke botol yang mereka miliki sendiri,” urai Nicko Haryanto, Inisiator gerakan @Bergotongroyong.
Nicko juga mengharapkan dukungan masyarakat luas untuk mengantisipasi covid 19 ini secara berasama. Karena ini menjadi tanggung jawab bersama. “Bukan hanya pemerintah semata. Kita tahulah pemerintah punya dana, tapi ketika distribusi, kita belum tahu bagaimana mereka melakukannya,” kata Nicko lag.
Melengkapi informasi, Gerakan #Bergotongroyong adalah gerakan inisiatif yang menghimpun berbagai kelompok sipil kreatif dan organisas jurnalis di Kota Medan. Gerakan ini juga tidak memiliki sumber pembiayaan selain donasi publik.