Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Virus corona membuat negara di seluruh dunia termasuk Indonesia kelabakan. Sebenarnya, kenapa virus tersebut dinamakan sebagai corona?
Lembaga kesehatan Amerika Serikat, The Centers for Disease Control and Prevention (CDC), menyebut bahwa coronavirus merupakan keluarga besar virus dengan gejala mirip flu.
Gejala itu termasuk batuk, demam, gangguan tenggorokan, atau hidung meler. Namun dalam beberapa kasus, gejala menjadi penyakit serius seperti pneumonia.
"Kata corona sendiri adalah bahasa Latin untuk mahkota. Adanya semacam duri berbentuk seperti mahkota di permukaan virus itu adalah alasan kenapa ia diberi nama ini," tulis IB Times.
Di samping COVID-19 yang merupakan tipe baru virus corona, ada pula tipe lainnya. Termasuk Acute Respiratory Syndrome atau SARS, dan Middle East Respiratory Syndrome atau MERS-CoV.
Seperti COVID-19, kemunculan pertama SARS juga terjadi di China pada November 2002 sampai Juli 2003. Terdapat 8.000-an orang terinfeksi dan 774 meninggal. Penyebarannya mencapai 17 negara.
Adapun MERS pertama kali terdeteksi di Arab Saudi pada tahun 2012 dan sejak itu menyebar ke beberapa negara. Para penderita mengalami sakit pernapasan yang cukup parah dan berpotensi meninggal dunia.(dth)