Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Humbahas. Masyarakat Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara, digegerkan dengan isu satu unit ambulans milik Pemkab Humbahas membawa ILP, diduga pasien terpapar virus corona (covid-19) ke rumah sakit rujukan kasus corona, yakni RSUD Tarutung, Tapanuli Utara.
Reaksi masyarakat Humbahas atas isu pasien itu langsung dikalarifikasi Bupati Humbahas, Dosmar Banjarnahor melalui akun facebook pribadinya, Rabu, 25 Maret 2020. Ia menjelaskan bahwa ILP (19), adalah mahasiswi Universitas Sumatera Utara (USU) dan selama ini berdomisili di Medan.
Adapun riwayat medis ILP, pada 2 Maret 2019,yang bersangkutan dari Medan pulang ke Dolok Sanggul. Kemudian pada 3 Maret 2020 mengalami gejala demam. Pada 7-15 Maret 2020, ILP opname di RSUD Doloksanggul, dari didiagnosa mengidap penyakit tipes.
Pada 15 Maret 2020, ILP pulang ke rumah dalam keadaan sudah sehat. Kemudian pada 17 Maret 2020, kontrol ke RSUD Doloksanggul dan dalam keadaan sehat. Pada 24 Maret 2020, ILP kembali menjalani opname berdasarkan anjuran pihak rumah sakit. Setelah dilakukan pemeriksaan rontgen foto thorax oleh dokter spesialis paru, didapati adanya gambaran mengarah ke pnemonia dan dokter paru merujuk ILP ke RSUD Tarutung, Rabu, 25 Maret 2020.
"Tetapi sebelum tiba di RSUD Tarutung, pasien sudah meninggal di perjalanan. Jenazah dibawa kembali ke RSUD Doloksanggul. Kesimpulan sementara, sesuai penjelasan Kadis Kesehatan Humbahas dan Direktur RSUD Doloksanggul atas kronologis riwayat penyakit, pasien ILP belum dipastikan positif covid-19, karena belum melakukan pemeriksaan rapid test atau swab cairan spesimen untuk diperiksa," tulis Dosmar.
Soal dilakukan penguburan terhadap ILP pada malam hari, Rabu (25/3/2020), katanya, adalah tindak lanjut Surat Edaran Bupati Humbang Hasundutan tentang kewaspadaan penularan Covid-19 agar menghindari kerumunan massa.
"Perihal penguburan yg dilakukan langsung pada malam ini juga adalah merupakan kesepakatan antara keluarga dengan pemerintah Humbahas, yang terlebih dahulu mengadakan pertemuan dengan keluarga, dengan memberikan pemahaman," tulisnya lagi.
Penjelasan juga disampaikan Roy Preddy Sihombing, rekan IKP, mahasiswa di USU. Ia menyebut ILP memiliki histori penyakit maag kronis.
"Sebulan lalu sakit maagnya kambuh dan dibawa pulang untuk berobat. Terakhir informasi adek kami ini kena asam lambung dan sudah terjadi infeksi," tulis Roy di dinding akun facebooknya.
"Saya tidak mewakili keluarga dalam hal informasi ini. Namun sebagai abang senioran dan alumni organisasi, informasi yang kami ketahui seputaran dia dan bagaimana dia serta histori sakitnya di Medan harus kami sampaikan.Sebelum kejadian ini, kami tahu adek kami itu ada histori maag, tidak bisa telat makan," tulisnya.
Kata Roy, ILP adalah mahasiswi USU jurusan bahasa Inggris stambuk 2018.
"Agar tidak timbul isu liar dan narasi mengambang di masyarakat, sebelum pihak terkait memberikan informasi yang lebih detail bahwa ILP masih mengemban sebagai bendahara periode ini hingga meninggal," tulisnya lagi.