Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Seperti negara di Asia lainnya, Vietnam juga terkenal dengan perdagangan daging hewan liar. Pemerintahnya didesak untuk melarang perdagangan ini karena virus corona.
Pemerintah Vietnam tengah mempertimbangkan untuk melarang perdagangan hewan liar, setelah didesak oleh organisasi pencinta hewan sekaligus World Wildlife Fund (WWF) lewat surat terbuka ke Perdana Menteri Vietnam pada bulan Februari lalu.
"Demi keamanan nasional, ekonomi, serta kesehatan rakyat Vietnam. Kami meminta pemerintah Vietnam untuk menindak tegas semua aktivitas perdagangan hewan ilegal sekaligus konsumsi daging hewan liar di Vietnam," bunyi surat tersebut yang dilansir dari Mothership (29/02).
Surat ini dikirim setelah wabah virus corona menyerang berbagai negara. Serta menurut WWF dan organisasi pecinta hewan lainnya, hewan liar berpotensi membawa virus corona dan menularkannya ke manusia.
"Membatasi interaksi antara hewan liar dan manusia lewat larangan perdagangan hewan liar di pasar tradisional untuk mencegah penyebaran virus corona," jelas surat itu.
Tak hanya virus corona saja, WWF juga menyinggung masalah virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) yang dikaitkan dengan hewan liar.
Menanggapi hal ini Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc menjelaskan, bahwa dia sudah menyuruh Menteri Pertanian dan Pedesaan untuk membuat rancangan tentang larangan perdagangan hewan liar.
Nguyen juga meminta bahwa rancangan itu harus diserahkan paling lambat tanggal 1 April mendatang. Kabar ini disambut baik banyak pihak terutama karena semakin banyak angka positif virus corona di Vietnam.
Hingga hari ini terhitung sudah ada 153 kasus positif di Vietnam. Pemerintah juga sudah mengeluarkan kebijakan untuk menutup pusat perbelanjaan, bar, karaoke, diskotik, dan bioskop hingga tanggal 4 Mei mendatang.(dtf)