Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BBTN menganggarkan dana Rp 275 miliar untuk pembelian saham perusahaan (buyback). Pembelian saham ini mengikuti anjuran OJK dan pemerintah dalam rangka memperbaiki ekonomi dan stabilisasi harga saham.
Kemudian, meningkatkan kepercayaan pasar melalui pemberian insentif dalam bentuk Long Term Incentive (LTI) kepada pengurus bank dan pegawai. Di mana dana LTI ini akan digunakan untuk pembelian saham BBTN melalui pasar sekunder.
Dalam keterangan resminya, Senin (30/3/2020), Direktur Finance, Planning and Treasury BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan pembelian saham juga dimaksudkan untuk memotivasi pegawai dalam mendukung kinerja perusahaan sesuai dengan penilaian tertentu.
Menurut Nixon, pembelian saham seluruhnya diarahkan pada saham di pasar sekunder untuk program Long Term Incentive (LTI) serta dalam rangka mendorong implementasi Prudential Risk Taking sesuai POJK No 45.
Baca juga: Jangan Terlena! Penguatan IHSG Cuma Sementara
Perseroan telah menyiapkan skenario pembelian saham dengan tiga tahapan pembelian yang akan dimulai tahun 2020 sebesar 50% dari total anggaran yang disiapkan. Kemudian dilanjutkan pada tahun 2021 dan 2022 dengan alokasi masing-masing 25% dari dana yang disiapkan untuk pembelian saham tersebut.
"Jadi tahun 2020 kami sudah siap untuk melakukan pembelian saham dengan alokasi dana sebesar Rp137,5 miliar atau 50% dari total anggaran yang disiapkan sebesar Rp275 Milyar," kata Nixon.
Menurut Nixon pembelian saham BBTN tersebut tidak akan mengganggu bisnis perseroan. Dia meyakini justru pembelian saham tersebut akan memberikan sentimen positif bagi kinerja perusahaan. Lantaran, peruntukannya untuk pengurus bank dan pegawai BTN.
Dengan begitu, diharapkan dapat mendorong kinerja sekaligus meningkatkan nilai kapitalisasi dan stabilisasi harga saham perseroan.(dtf)