Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pengusaha pelayaran mengaku mulai mengalami pengurangan order pengiriman barang lewat kapal. Selama virus corona volume kargo baik ekspor dan impor dengan China telah merosot tajam.
Ketua Umum DPP Indonesian National Shippowners' Association (INSA) Carmelita Hartoto menyatakan penurunan volume kargo paling parah terjadi dari dan ke China, yang merosot hingga 14-18%. China sendiri merupakan negara yang cukup aktif perdagangannya dengan Indonesia.
Penurunan volume kargo logistik ini juga diprediksi akan merembet ke negara tujuan ekspor impor yang lain, mulai dari Singapura dan Korea Selatan. Sementara itu, kargo penunjang ekspor impor dan distribusi nasional juga telah menurun volumenya hingga 10%.
"Begitu juga pada kargo domestik terutama pada kargo penunjang ekspor impor dan distribusi nasional yang turun 5-10%," kata Carmelita lewat keterangan tertulis, Jumat (3/4/2020).
Di tengah kesulitan ini, Carmelita meminta pemerintah bisa memberikan berbagai bantuan kepada pengusaha kapal. Dia meminta pemerintah bisa mendorong perbankan memberikan grace period alias keringanan untuk pinjaman.
"Stimulus yang dibutuhkan seperti pemberian grace period yang panjang untuk pembayaran pinjaman bank, reschedule atau penjadwalan kembali pembayaran pinjaman bank," ungkap Carmelita.
Pengusaha kapal juga meminta penghapusan sementara pajak atas bahan bakar minyak. Mulai dari pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) hingga pajak pertambahan nilai (PPN) pada BBM.
"Stimulus lain yang dibutuhkan seperti harga BBM yang kompetitif dan supply BBM yang stabil," kata Carmelita.(dtf)