Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Setelah mengalami penguatan pada sesi perdagangan pembukaan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpuruk di sesi kedua, dengan ditutup merah di level 4.625,90 atau melemah 1,71%. Kinerja pasar keuangan kembali terpukul setelah IMF memprediksikan kemungkinan terburuk ekonomi global akan berhadapan dengan depresi besar seperti tahun 1930 silam.
Sementara itu, mata uang rupiah ditutup dikisaran 15.565/dolar AS. Tren mata uang rupiah berbalik dengan kinerja IHSG. Rupiah tertolong dari data neraca perdagangan Indonesia yang surplus. Meski pada dasarnya surplus terjadi dikarenakan ekspor di bulan lalu turun 0,2% dan diikuti dengan penurunan yang lebih besar pada sisi impor sebesar 0,75%.
Analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, mengatakan, nyali pelaku pasar saat ini tengah terpukul seiring dengan perkiraan IMF. Dimana IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global akan turun 3%, ini berbeda dengan ekspektasi IMF di awal tahun yang memperkirakan ekonomi global akan tumbuh 3,3%. "Sentimen buruk lainnya, ancaman Presiden AS Donald Trump ke WHO benar-benar direalisasikan. Saat ini, AS akan membekukan bantuan dana ke WHO dikarenakan penyebaran corona," katanya, Rabu (15/4/2020).
Akibat sejumlah sentimen negatif tersebut, bursa di Eropa pada perdagangan hari ini dibuka turun. Dan sejuah ini sejumlah indeks saham futures di AS juga mengalami koreksi di atas 1% lebih.