Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Padang Sidimpuan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) mencatat sebanyak 27 bangunan rumah rusak ditambah 2 masjid dan 1 unit gedung SD akibat dampak gempa tektonik magnitudo 5,6 di Kabupaten Padang Lawas, Sumatra Utara.
"Insya Allah hari ini kita bersama dinas sosial sudah mendistribusikan bantua berupa sembako kepada para korban. Dan memberikan laporan terkait dampak gempa yang terjadi kemarin kepada Bupati" ujar Kalaksa BPBD Tapsel, Ilham Suhardi, Jum'at, 01/05/2020) malam.
Dikatakan, korban jiwa dalam kejadian ini tidak ada, namun ini menjadi duka yang mendalam tentunya bagi korban yang rumahnya mengalamj kerusakan.
"Insya Allah siatuasi terkendali namun ditengah mewaspadai Covid-19 terjadi bencana gempa yang sempat merusak bangunan, tentu warga yang terdampak sangat terpukul, sehingga pemerintah hadir memberikan bantuan sembako," ujar Ilham.
BACA JUGA: Gempa Bumi Magnitudo 5.6 Guncang Padang Lawas, Getarannya Sampai Rokan Hilir Riau
Sebagaimana diketahui gempa 5,6 SR yang terjadi kemarin 30 April 2020 sekitar pukul 15.20 wib berada di koordinat 1.17 Lintang Utara – 99.53 Bujur Timur atau sekitar 24 Kilometer Barat Laut Padanglawas.
Pusat gempa berada di darat pada kedalaman 10 kilometer di wilayah Kabupaten Padanglawas. Atau setidaknya berjarak kurang lebih 29 km dari Tapanuli Selatan.
Guncangan kuat terasa di Padangsidimpuan dan Tapanuli Selatan karena sesar patahan bumi yang menjadi pusat gempa diperkirakaran tersambung dengan Patahan Angkola.
Dari data BPBD Tapsel dampak paling parah dialami SD Negeri 101107 Aek Libung, Kecamatan Sayur Matinggi di mana satu gedung sekolah kondisinya rusak parah, sedangkan Masjid Syech Sihabuddin juga rusak. Demikian juga rumah-rumah penduduk mengalami kerusakan parah dan sedang. Adapun pemilik rumah rusak yaitu rumah Nikmah Nasution (50), Rumah Yusnita (32), dan rumah Tukma (27).
Masjid Asasuddin di Kelurahan Sayurmatinggi juga rusak dan satu rumah Isak (36). "Warga korban tidak ada yang mengungsi, mereka masih memadakan rumah rusak menjadi tempat tinggal. Namun mereka berharap bantuan dari pemerintah,"kata Ilham Suardi.