Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisbisdaily.com-Deli Serdang. Peran tokoh masyarakat dan agama diperlukan untuk mewujudkan situasi kondusifitas pascapenutupan warung tuak yang terjadi di Kecamatan Batangkuis beberapa hari lalu.
Hal itu diungkapkan Kapolresta Deli Serdang, Kombes Pol Yemi Mandagi SIK saat bersilaturahmi dengan tokoh masyarakat Kecamatan Batangkuis, Syarifuddin Rosa dikediamannya, pada Selasa 5 Mei 2020.
"Pascapenutupan warung tuak milik Lumria Manulang oleh sejumlah massa salah satu ormas islam. Peran tokoh masyarakat dan agama diperlukan untuk mengimbau kepada warga agar tetap saling menjaga toleransi antar umat beragama," ujar Yemi Mandagi disela perbincangan dengan tokoh masyarakat Kecamatan Batangkuis, Syarifuddin Rosa.
Yemi menyebutkan, peran tokoh masyarakat dan agama diperlukan sangat penting, karena warga pada umumnya berpandangan yang pertama dari para tokoh yang berada diwilayahnya.
"Dengan diberikan pandangan dan himbauan kepada warga masyarakat tidak menutup kemungkinan insiden penutupan warung tuak tidak meluas. Selian itu, diharapkan mempercayakan Polri dalam hal ini Polresta Deli Serdang untuk melakukan tupoksinya terkait insiden tersebut," sebut mantan Kapolres Asahan ini.
Syarifuddin Rosa selalu tokoh masyarakat Kecamatan Batangkuis menyambut baik perihal Kapolresta Deli Serdang untuk memberikan pandangan kepada masyarakat terkait penutupan warung tuak tidak membesarkan persoalannya.
"Kedatangan bapak Kombes Pol Yemi Mandagi selain bersilaturahmi, beliau juga mengajak kepada tokoh masyarakat dan agama untuk memberikan pandangan kepada warga sekaitan penutupan warung tuak di Kecamatan Batangkuis. Padangan yang dimaksud ialah tidak membesarkan perihal penutupan dan saling menjaga toleransi beragama. Kemudian diminta masyarakat tidak terpengaruh dengan provokasi-provokasi maupun informasi yang belum tentu benar di media sosial," tandasnya.