Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK), tahun 2019 mencetak laba bersih sebesar Rp88 miliar. Perolehan laba emiten yang menghasilkan produk porselen cetakan sarung tangan bagi paramedis, rumah tangga dan industri manufaktur yang bermarkas di Kawasan Industri Medan Star, Deliserdang Sumut meningkat sekitar 7,45 % jika dibandingkan dengan tahun 2018 sebesar Rp 81,90 miliar.
Kinerja pencapaian laba itu diungkapkan Presiden Direktur MARK Ridwan Goh melalui siaran persnya yang diterima medanbisnisdaily Kamis (14/5/2020) malam.
“Peningkatan perolehan laba ini didukung oleh meningkatnya produktivitas perseroan sepanjang tahun 2019,” sebut Ridwan.
Diterangkannya, peningkatan laba bersih sebagai akibat dari kinerja penjualan perseroan yang meningkat sekitar 11,08 persen pada tahun 2019 yakni menjadi Rp 361,54 miliar dibandingkan dengan tahun 2018 sebesar Rp 325,47 miliar.
Kinerja positif yang ditorehkan MARK juga erat kaitannya dengan sukses perseroan menjaga tingkat efisiensi serta mempertahankan kualitas produk sesuai permintaan pelanggan.
Kondisi ini, sebut Ridwan Goh, terlihat dari keberhasilan perseroan menjaga margin laba kotor sekitar 43.26% dengan nilai sebesar Rp156,42 miliar.
Mengacu pada data Malaysian Rubber Glove Manufacturers Association (MARGMA) pertumbuhan permintaan kebutuhan global hingga 300 Miliar sarung tangan pada tahun 2019. Masih berdasarkan dari MARGMA bahwa kebutuhan sarung tangan khusus industri di dunia, rerata naik 8% sampai 10% setiap tahun.
Trend berdampak positif bagi MARK sebagai emiten pemasok molding atau cetakan sarung tangan di Indonesia.
Ridwan Goh juga memaparkan, volume produksi perseroan meningkat sekitat 12,21% menjadi 7.182.812 pieces di tahun 2019 dibandingkan dengan 6.400.711 pieces di tahun 2018. "Kenaikan permintaan cetakan sarung tangan ini otomatis akan mendorong kinerja perseroan lebih positif. Saat ini perseroan menguasai pangsa pasar cetakan sarung tangan kesehatan sebesar 35% di dunia," kata Ridwan.
Untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat, perseroan memaksimalkan utilisasi pabrik dari saat ini reratanberkisar 95% menjadi sekitar 96% sampai 97%.
Kemudian, perseroan telah mengoperasikan dua pabrik yang berada di Tanjung Morawa yaitu pabrik utama di Kawasan Industri Medan Star dan pabrik baru di Jalan Utama Dusun I Desa X-A, Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Operasional pabrik baru dari hasil investasi perseroan itu dimulai sejak kuartal III/2019.
Ridwan optimis, perseroan mampu mempertahankan kinerja positif pada tahun 2020 ini meskipun seluruh negara dilanda pandemi wabah Covid-19.
Meningkat 38,72%
Pada bagian lain Ridwan juga memaparkan, pertumbuhan positif kinerja operasional perseroan tahun 2019 berjalan seiring dengan peningkatan kinerja keuangan.
Dirincikan, total aset MARK meningkat sebesar 38,72% menjadi Rp 441,25 miliar per 31 Desember 2019 dibandingkan dengan periode serupa 2018 sebesar Rp 318,08 miliar. Aset lancar meningkat sebesar 41,79% dengan nilai Rp 229,92 miliar per 31 Desember 2019 dibandingkan periode serupa 2018 sebesar Rp 162,15 miliar.
Sementara aset tidak lancar bertumbuh sebesar 35,53% dengan nilai Rp211,33 miliar per 31 Desember 2019 jika dibandingkan dengan Rp155,93 miliar per 31 Desember 2018.
Ekuitas MARK juga meningkat menjadi sebesar Rp299,02 miliar per 31 Desember 2019 dibandingkan dengan Rp237,74 miliar per 31 Desember 2018. Peningkatan ekuitas menyusul tercapainya peningkatan saldo laba ditahan sebesar Rp200,39 miliar per 31 Desember 2019 dibandingkan dengan posisi serupa tahun 2018 sebesar Rp 138,99 miliar.
“Pertumbuhan berkualitas dan berkelanjutan akan tetap dijaga perseroan”, tekad Ridwan Goh