Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Teka-teki pembunuhan terhadap Henri (28) mulai menemukan titik terang. Terakhir kali sebelum ditemukan tak bernyawa, korban mengatakan pada isterinya akan pergi ke bengkel cat mobil untuk memoles mobil Xenia BK 1446 JI milik korban. Mobil itu rencananya akan dijual.
Abang ipar korban, Erwin, mengatakan, pada Rabu (13/5/2020) pagi, saat mengantarkan isterinya Lenna yang sedang hamil ke tempat kerjanya, korban bercerita kalau ia berencana ke bengkel mobil di kawasan Lau Dendang, Desa Sampali. Setelah dari bengkel, rencananya korban akan bertemu dengan calon pembeli mobilnya. Makanya korban membawa BPKB mobilnya itu saat ke bengkel.
Isterinya pun tak curiga. Sekira pukul 12.00 WIB, korban masih sempat bertelepon dengan isterinya. "Tapi jam 1, HP-nya udah gak aktif lagi," kata Erwin melalui telepon seluler, Jumat (15/5/2020).
Erwin melanjutkan, sekira dua jam kemudian, masuk pesan dari HP korban kalau mobil telah laku dijual. Keluarga mulai curiga SMS bukan dikirim oleh Henri. Selepasnya, HP itu tak bisa dihubungi lagi.
Henri kemudian tak kelihatan pulang pada hari itu. Keesokan harinya, Kamis, isterinya melapor hilangnya Henri ke Polrestabes Medan. Hilangnya Henri kemudian terjawab. Ia ditemukan tak bernyawa penuh aniaya di bengkel mobil langganannya itu.
Pihak keluarga sendiri curiga kalau korban dibunuh oleh orang yang dikenal dari bengkel mobil. "Kita tidak bisa menuduh, tapi pelakunya diduga orang dekat bengkel itu. Pokoknya korban meninggal setelah dari bengkel di kawasan Lau Dendang Percut Sei Tuan," ungkapnya.
Menurut dia, seluruh keterangan yang diketahui oleh keluarga telah disampaikan ke kepolisian.
BACA JUGA: Mayat Henri Ditemukan di Bengkel Cat Mobil, Warga: Pemiliknya Sudah Hilang 2 Hari Lalu
Henri, warga Jalan Pancasila, Gang Datuk Al Rasyid, Desa Batangkuis, Kecamatan Batangkuis, Kabupaten Deliserdang ini ditemukan tewas di bengkel cat mobil Jalan PWI/Kemenangan, Desa Sampali, Kecamatan Percut Seituan.
Seorang penjual bensin eceran dekat lokasi temuan mayat mengatakan, terbongkarnya pembunuhan ini setelah tetangga mencium bau busuk di sekitar bengkel Jumat (15/5/2020) pagi tadi saat sahur. "Karena baunya, makanya ketahuan," kata pria 30-an tahun yang enggan namanya ditulis.
Bengkel itu berada di belakang rumah yang dikontrak oleh pria berinisial P, pemilik bengkel. Pria itu tinggal bersama isteri dan tiga orang anaknya. Namun, 2 hari terakhir P disebut-sebut sudah tak terlihat. Mobil Avanza nya juga tidak ada.