Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Plt Kadis Koperasi dan UMKM Sumatra Utara, Ridha Haykal Amal, tak menyangka amburadulnya pelaksanaan hari pertama pasar murah Pemprov Sumut di titik GSG, Jalan Willem Iskandar, Pancing, perbatasan Medan-Deli Serdang, Minggu (17/05/2020). Ia mengaku sudah dilakukan persiapan sebaik mungkin agar pasar murah berjalan sesuai harapan. Namun ia tak menyangka masyarakat membludak. Padahal. bahan pokok di pasar murah itu, bukan hibah (gratis), tetapi hanya didiskon.
Selain itu, bahan-bahan yang disediakan di pasar murah itu juga terbatas. "Hanya untuk 600 orang aja kami sediakan, itupun udah berlebih. Ini aja posisi sekarang ini minyak udah habis, tinggal dua jenis, mungkin telur sama beras," ujar Haikal menjawab konfirmasi medanbisnisdaily.com, Minggu (170/05/2020).
Sebab, lanjut Haikal lagi, pihaknya tidak membuat sistem paket, tetapi mengikuti kebutuhan masyarakat. "Ternyata nggak bisa, di tengah kami buat paket, jadi memang pengaturannya itu yang kami tidak sangka masyarakat membludak," kata Haikal.
Meski menjadi pihak yang disalahkan atas amburadulnya pelaksanaan pasar murah di titik GGS Pancing itu, namun Haikal menyebut karena masyarakat yang hendak berbelanja itulah yang susah diatur.
Berpuluh kali, kata Haikal, ia mengimbau dari alat pengeras suara agar tertib, namun masyarakat tidak menaati. Bahkan masyarakat yang datang entah darimanalah asalnya, semakin banyak jumlahnya.
Sementara di dalam GSG sudah ada 200 warga antri menunggu giliran berbelanja. Namun 400-an warga dari luar gedung memaksa mau masuk. Mereka terus mendesak dan berteriak-teriak. "Tiba-tiba ditutup pagar itu mereka teriak-teriak. Kalau nggak kasih kami, kami nggak...walah repotlah," ujar Haikal.
Selain untuk menghindari adanya keributan dan korban jiwa, Haikal mengatakan alasannya berteriak-teriak juga agar masyarakat tidak berkerumunan. Itu supaya menjaga jarak (physical distancing) dalam protokol pencegahan covid-19.