Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Tebing Tinggi. Dalam rangka membantu pemerintah daerah dalam menangani virus corona (covid-19) Pimpinan PT Bank Sumut Cabang Tebing Tinggi menyerahkan bantuan uang tunai sebesar Rp 112.220.796 kepada pemerintah kota, diterima Wali Kota H Umar Zunaidi Hasibuan, Rabu (27/5/2020), diruang kerja walikota lantai 4 Balai Kota setempat.
Kepala Cabang Bank Sumut Tebing Tinggi, Suwandi, mengatakan, bantuan Bank Sumut Peduli Indonesia ini sengaja diserahkan berbentuk tunai agar pemerintah kota dapat memanfaatkannya untuk hal yang lebih penting sesuai dengan yang dibutuhkan atau diproritaskan saat ini.
"Semoga bantuan ini kiranya bermanfaat bagi pemerintah kota untuk hal hal yang prioritas dalam mencegah penularan wabah covid-19 khususnya di Kota Tebing Tinggi," ujar Suwandi.
Wali Kota H Umar Zunaidi Hasibuan bersama para asisten, Kadis Kominfo Dedi P Siagian, Kepala Inspektorat H Kamlan dan Kepala BPK-PAD Jefri Sembiring mengatakan, Pemko Tebing Tinggi mengucapkan terima kasih kepada Bank Sumut maupun bank lain yang telah turut peduli memperhatikan perkembangan penanganan covid-19 di Tebing Tinggi.
"Ini merupakan salah satu bentuk bahwa solidaritas dan kebersamaan itu saat sekarang ini memang sangat diperlukan di Indonesia," ujar wali kota.
Terkait tahun ajaran baru yang akan dimulai di sekolah, Wali Kota Umar Zunaidi mengatakan, Pemko Tebing Tinggi akan memberlakukan ketentuan guru mengajar harus memiliki sertifikat sehat bebas covid-19 hasil rapid test.
"Memasuki era New Normal dan Insyaallah pada tanggal 15 Juni 2020 mendatang akan dimulai tahun ajaran baru. Kita akan memberlakukan ketentuan memiliki sertifikat bebas corona hasil rapid test kepada seluruh guru yang ada," ujar walikota.
Dijelaskan, ada sekitar 2386 guru di kota Tebing Tinggi nantinya yang akan dilakukan pemeriksaan rapid test sebelum memasuki atau dimulainya tahun ajaran baru pendidikan di sekolah.
Selain guru, Pemko Tebing Tinggi juga akan memberlakukan wajib masker kepada semua siswa saat jam belajar di sekolah. Tentunya para siswa tersebut harus memiliki masker lebih dari 1agar bisa dipakai secara bergantian setiap hari.
"Oleh karena itu ini adalah menjadi bagian yang sangat penting bagi kita dan itu membutuhkan dana yang cukup besar untuk membelinya. Ini adalah salah satu bahagian yang menurut saya menjadi pembiayaan atau pos yang tinggi bagi daerah-daerah termasuk alat pelindung diri," kata wali kota.
Mulai saat ini kita harus membiasakan diri untuk memakai masker, jaga jarak atau antri, mencuci tangan. "Jadi New Normal itu adalah menjalankan kebiasaan yang sudah kita lakukan ini menjadi sebuah kebudayaan kita lagi dan menghilangkan budaya-budaya yang ada seperti, berjabat tangan, berpelukan cium pipi kiri pipi kanan, itu kita sudah mulai tinggalkan dan itu menjadi bahagia yang penting kita sampaikan," ujar Umar Zunaidi Hasibuan.