Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Masyarakat masih banyak yang mengandalkan transportasi umum untuk aktivitas menuju tempat kerja. Namun, saat keadaan new normal setelah virus Corona (COVID-19) mewabah, transportasi umum dikhawatirkan menjadi tempat penularan virus karena mengumpulkan banyak orang.
Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengatakan saat new normal masyarakat yang biasanya menggunakan transportasi umum bisa saja beralih ke kendaraan pribadi. Kalau cara itu ditempuh, maka kemacetan di jalan pasti akan lebih parah.
Untuk itu, Djoko menyarankan agar aktivitas publik dikendalikan dengan baik. Misalnya dengan tidak semuanya kembali ke kantor seperti sebelum pandemi.
"Yang masih bisa work from home (WFH) ya semestinya tetap WFH atau minimal ada pengurangan kehadiran ke kantor. Sektor yang menuntut pekerja harus datang ke tempat kerja, perlu diatur jadwal kerjanya sehingga bervariasi pergerakan orangnya, tidak menumpuk pada jam yang sama seperti masa sebelum pandemi," kata Djoko.
"Atau kalau mau sesuai ketentuan Keputusan Menteri Kesehatan dapat menyediakan sendiri kebutuhan angkutan untuk para karyawannya, agar terjamin protokol kesehatan terutama physical distancing," sambungnya.
Menyediakan angkutan khusus tidak hanya menjamin keamanan dan kesehatan karyawan. Dengan menggandeng perusahaan transportasi umum, angkutan khusus untuk karyawan juga bisa membantu bisnis perusahaan transportasi umum yang sedang mengalami titik nadir bisnisnya.
"Agar pada saat penerapan new normal khususnya di Jabodetabek tidak timbul kekacauan di sektor transportasi. Sebab sumber permasalahan bukan di sektor transportasinya namun pada bagaimana pengaturan kegiatan manusianya," kata Djoko.(dto)