Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis—Medan. Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah I NAD-Sumut mengutuk keras tindakan dosen kopertis yang diduga menjadi 'dalang' pemalsuan ijazah sarjana Universitas Samudra (Unsam) Langsa Aceh. Tindakan tersebut dinilai telah mencoreng dunia pendidikan, khususnya di wilayah NAD-Sumut.
"Meskipun dalam hukum ada asas praduga tak bersalah, namun, aksi pemalsuan ijazah yang dilakukan oleh salah seorang oknum dosen kita (kopertis-red) jelas-jelas telah mencoreng dunia pendidikan di wilayah NAD-Sumut, "kata Koordinator Kopertis Wilayah I NAD-Sumut, Prof Dian Armanto kepada MedanBisnis, Selasa (1/10) menyikapi terungkapnya sindikat pemalsuan ijazah sarjana Universitas Samudra (Unsam) Langsa Aceh oleh Kepolisian.
Menurut Armanto, tindakan yang dilakukan oleh dosen kopertis dan pengguna ijazah palsu tidak akan bisa ditolerir. Untuk itu, jika ke depan, berdasarkan pemeriksaan oleh aparat kepolisian terbukti melakukan perbuatan melanggar hukum apalagi menjadi 'dalang' sindikat pemalsuan ijazah tersebut, Kopertis tidak 'sungkan-sungkan' merekomendasikan pemberhentian menjadi dosen kopertis.
"Kalau terbukti sebagai dalang sindikat pemalsuan ijazah, kita (kopertis-red) tak akan segan-segan merekomendasian pencabutan jabatan terhadap dosen kopertis itu, "sebutnya.
Pihaknya juga meminta kepada aparat penegak hukum jangan pandang bulu, dalam menindak pelaku dan penggunanya. Sebab, jika tidak tegas akan merugikan masyarakat serta mencoreng dunia pendidikan.
Diberitakan sebelumnya, Polisi mengungkap sindikat pemalsuan ijazah sarjana Universitas Samudra (Unsam) Langsa Aceh. Seorang dosen dan dua warga Kabupaten Langkat Sumut ditahan.
Tersangka adalah Sugiarto (50), dosen Kopertis Wilayah I Sumut-Aceh yang juga dalang aksi kriminal ini, Darwis (33) sebagai pencari calon pembeli ijazah, dan Sutisah (37), guru SMK di Sumut selaku pemakai ijazah palsu. Ketiganya tercatat sebagai warga Kabupaten Langkat.
Sugiarto mengaku menjual ijazah Unsam palsu itu kepada 45 orang yang semuanya warga Langkat. "Saat ini, 45 pembeli ijazah palsu itu sudah teridentifikasi dan dalam pengejaran petugas," sebutnya. (romi irwansyah)