Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pemerhati politik, Dadang Darmawan Pasaribu, menilai Golkar Sumut berada di antara pilihan strategis dan taktis terkait dua nama calon ketua yang beredar, yakni Yasir Ridho Lubis dan Musa Rajeckshah alias Ijeck. Hal itu dikatakannya terkait pemilihan Ketua DPD Partai Golkar Sumatra Utara dalam Musda yang rencananya digelar sebelum 5 Maret 2020.
“Kalau bisa digambarkan, Yasir itu pilihan strategis dan Ijeck itu pilihan taktis,” terang Dadang kepada medanbisnisdaily.com, Senin (17/2/2020).
Dadang berpendapat, sebagai organisator yang lama berkecimpung di dalam Partai Golkar, Yasir Ridho Lubis tentu punya kemampuan merapikan dan konsolidasi partai. Sementara, Ijeck sebagai Wakil Gubernur Sumut, punya sumber daya dan akses jaringan yang dapat berkontribusi bagi partai beringin.
Lebih jauh Dadang menjelaskan, Partai Golkar Sumut punya daya tarik magnet politik yang kuat bagi entitas dan aktor politik untuk bergabung di dalamnya.
BACA JUGA: Ijeck dan Yasir Ridho Berebut Kursi Ketua Partai Golkar Sumut
Ijeck Siap Bertarung Rebut Ketua DPD Partai Golkar Sumut
“Magnet Golkar di Sumut itu kuat. Pertama, karena konsisten di urutan pemenang Pemilu. Kedua, banyak kepala daerah di Sumut juga pengurus Golkar. Ketiga, Golkar itu selalu jadi koalisi pemerintah nasional. Keempat, menurut saya, Golkar dan PKS adalah partai yang punya kecenderungan melepas oligarki partai, melepas kepemilikan individu. Berbeda dengan partai lain, sudah oligarki terus dijalankan secara tertutup pula,” terangnya.
Mengenai tren kepala daerah di Sumut, seperti Syamsul Arifin dan Tengku Erry Nuradi (keduanya mantan Gubernur Sumut) dan sekarang disusul Musa Rajeckshah, bergabung ke Partai Golkar, Dadang menjawab bahwa hal ini berkaitan dengan banyak kepentingan.
“Motifnya, multi-dimensi kepentingan. Paling tidak, jangka pendek ini posisi tawar Ijeck. Golkar juga bisa beri masukan dan perlindungan politik. Tujuan besarnya, agenda Pilkada ke depan nanti. Selain itu, faktor magnet partai Golkar seperti yang saya katakan tadi,” pungkasnya.
Berita ini sudah mengalami perubahan judul pada pukul 09.04 WIB, Selasa, 18 Februari 2020 untuk penajaman berita.