Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelar Rapat Persiapan the 6th Asia Pacific Urban Forum (APUF) dan the Asia-Pacific High Level Regional Meeting (HLRM) for Habitat III di Jakarta, baru-baru ini.
Dirjen Cipta Karya Andreas Suhono mengungkapkan Habitat III merupakan siklus ketiga dari konferensi PBB yang diselenggarakan 20 tahunan, dengan tujuan untuk memastikan komitmen bersama menuju pembangunan perkotaan yang berkelanjutan. APUF 6 dengan tema Sustainable Urban Development in Asia-Pacific : Towards a New Urban Agenda dan Asia-Pacific HLRM ini akan diadakan di Jakarta 19-22 Oktober mendatang.
“Konferensi diharapkan akan menghasilkan konsensus global tentang “New Urban Agenda”, kesepakatan untuk menghadapi tantangan dan peluang di balik urbanisasi untuk pelaksanaan pembangunan berkelanjutan, dan menyepakati kebijakan perkotaan dan perumahan yang memengaruhi masa depan kota,” kata Andreas.
Andreas menjelaskan, APUF merupakan sarana bagi negara-negara dalam regional Asia-Pasifik untuk berbagi pengalaman dan praktik terbaik dalam mendukung urbanisasi berkelanjutan, berbagi pengetahuan, proses, dan substansi dalam penyusunan national reports, dan memberikan kesempatan bagi negara-negara di Asia-Pasifik untuk dapat menyampaikan pendapat, ide, inovasi dan rekomendasi untuk agenda Habitat selanjutnya (PrepComm 3 for Habitat III) yang akan dilaksanakan di Indonesia di tahun 2016.
Sementara, Indonesia sebagai salah satu anggota Bureau of Preparatory Committee in Asia-Pacific memiliki tanggung jawab lebih dalam menyusun Asia-Pacific Regional Reports. High Level Regional Meeting untuk mengkoordinasikan 69 negara di Asia-Pasifik dalam penyusunan regional reports, sehingga dapat menghimpun pendapat, ide, dan rekomendasi untuk penyusunan.
Andreas mengharapkan, kegiatan ini dapat menciptakan diskusi yang bermanfaat diantara stakeholders, dapat bertukar pengalaman mengenai kebijakan dan solusi dalam menghadapi tantangan urbanisasi antar negara.
“Selain itu, dengan kegiatan ini kita dapat memperoleh input dari negara-negara di Asia-Pasifik mengenai isu-isu yang perlu diangkat dalam New Urban Agenda, dan mendapatkan outcomes yang disetujui dari negara-negara di Asia-Pasifik untuk diajukan ke dalam New Urban Agenda,” ujar Andreas.
Acara ini dihadiri oleh Direktur Keterpaduan Infrastruktur Permukiman (KIP) Ditjen Cipta Karya, Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan (PBL) Ditjen Cipta Karya, Direktur Pengembangan Air Minum Ditjen Cipta Karya, perwakilan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Hukum dan HAM, Polda Metro Jaya dan Pemprov DKI Jakarta. (kpu)