Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Berbicara soal ternak babi di Sumatra Utara, tak terlepas dari pembahasan penyakit hog kolera maupun demam babi (African Swene Fever/ASF). Lebih dalamnya lagi, adalah ketika sebagian masyarakat menghembuskan isu seolah Gubernur Edy Rahmayadi hendak memusnahkan ternak babi.
Dalam berbagai kesempatan, termasuk saat menghadiri acara syukuran awal tahun Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Wilayah Sumut di Chapel PGI, Jalan Selamat Ketaren, Medan Estate, Deli Serdang, Jumat (24/01/2020), Gubernur Edy tegas membantah itu.
Di hadapan para pendeta di aula PGI itu, Gubernur panjang lebar menjelaskan perihal bantahannya hendak memusnahkan ternak babi tersebut. Dia menceritakan apa yang pernah dipaparkannya kepada Komisi IV DPR RI yang kunker di Sumut jelang akhir tahun 2019.
BACA JUGA: Masyarakat Korban Virus ASF Akan Gugat Class Action Pemprov Sumut
Kepada para wakil rakyat Komisi VI itu, Edy menjelaskan tanggung jawabnya selaku kepala daerah soal upaya penanganan penyakit babi. Disebutkannya bahwa ternak babi adalah salah satu sumber kehidupan salah satu suku masyarakat di Sumut.
Ada warga yang beternak babi 5 ekor, sebut Edy, yang dipersiapkan untuk menopang biaya pendidikan, persiapan jika seorang anak menikah, dan menjadi santapan saat momen Natal dan Tahun Baru, untuk tabungan serta untuk keperluan adat.
"Dan itu (babi) sudah adat istiadat sejak dulu. Bahkan di Tapanuli Utara sana ada khas panggilan saya bilang. Apa itu Pak?. Hurje.. datang babi itu!. Saya sampaikan itu dan tak ada saran yang lain," ungkap Edy yang disambut tawa hadirin.
Kepada beliau-beliau (anggota DPR) itu, lanjut Edy, mengatakan tak mampu memusnahkan itu. Ada sekitar 2 juta ekor babi di Sumut. Kalau per ekor Rp 3 juta harga babi, artinya harus ada Rp 6 triliun dana dikeluarkan.
"Apa nggak habis saya dikeroyok rakyat uang 6 triliun untuk seperti itu. Saya tak mungkin itu lakukan," tegasnya lagi, seraya menjelaskan lagi langkah-langkah pengananan virus babi dan mengubur babi mati serta mencegah keluar masuk babi dari dan ke Sumut.