Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Sekitar 20-an calon jamaah umrah rencana keberangkatan via Medan yang gagal berangkat akibat larangan Pemerintah Arab Saudi untuk mengantisipasi meluasnya penyebaran virus corona di negara tersebut berkumpul di Toko Syifa, Jalan DI Panjaitan, Medan, Jumat (28/2/2020). Mereka masih berharap penjadwalan ulang keberangkatan ke tanah suci.
Salah satu calon jamaah umroh yang gagal berangkat itu bernama Yusrinda (58), asal Payakumbuh, Sumatera Barat. Pedagang buah di Pasar Payakumbuh ini rencananya berangkat pada Minggu (1/3/2020). Ia berencana berangkat bersama keluarga besar Asnir Hasyim, abangnya yang merupakan pemilik Toko Syifa. "Kami lima bersaudara, tinggal saya yang belum pernah (ke tanah suci)," kata Yusrinda.
Ibu empat orang anak ini mengaku telah 20 hari berada di Medan. Ini dikarenakan aturan bahwa setiap calon jamaah yang akan berangkat ke tanah suci harus disuntik vaksin 15 hari sebelum keberangkatan. Ia pun menginap di rumah abangnya itu. "Jadinya sekalian saja ke Medan untuk suntik, karena berangkat pun dari Medan," katanya.
BACA JUGA: 2.000 Jemaah Asal Medan Batal Umrah, Belum Ada Ajukan Refund
Dari kampung halaman, adik Asnir Hasyim sudah ditepungtawari oleh para kerabat dan tetangga. Namun ia tak menyangka kalau keberangkatannya mesti tertunda. Namun, ia masih berharap bisa ke tanah suci. "Kita tunggulah," ungkapnya.
Selain Yusrinda, ada juga keponakannya Yenni Harianti yang rencananya berangkat ke tanah suci bersama keempat anaknya. Yenni mengaku tidak berencana menarik kembali ongkos umroh yang telah dibayar ke biro perjalanan Jejak Umroh Jalan Sisingamangaraja, Medan. "Gak ada rencana (refund) kita tunggu saja, mungkin ini yang terbaik dari Allah," ungkapnya.
Karena adanya calon jamaah umrah yang berkumpul di Toko Syifa, pihak Biro Travel Jejak Umroh, yang menjadi provider keberangkatan datang untuk menjelaskan informasi terkini perihal penundaan keberangkatan ke tanah suci.