Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Masyarakat Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba bisa berlega hati. Hasil test swab mantan Camat Laguboti, DS, yang dinyatakan meninggal positif covid-19 beberapa waktu lalu, ternyata adalah negatif. Kepastian ini disampaikan Direktur RS Elisabeth Medan, dr Maria Christina MARS melalui surat hasil pemeriksaan resmi tanggal 25 April 2020, yang dikirimkan ke Pemkab Toba.
Demikian disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Toba, Drs Audhi Murphy SH, Minggu(26/4/2020) di Posko Gugus Tugas Kabupaten di Komplek Kantor Bupati Toba, Jalan Sutomo, Balige.
"Hasilnya sudah kita dapat. Berdasarkan hasil pemeriksaan swab bahwa DS yang sebelumnya dikabarkan meninggal karena positif covid-19 ternyata tidak benar atau negatif," ujar Audhi Murphy Sitorus.
BACA JUGA: Mantan Camat Laguboti Dikabarkan Meninggal Positif Corona, Keluarga Membantah
Dia mengatakan, hasil serupa juga didapatkan untuk keluarga almarhum, di mana rapid test sudah dilakukan oleh tim medis dan seluruhnya negatif.
"Suami almarhum, LS dengan 5 orang anaknya dalam hasil rapid tes dikatakan adalah negatif virus covid-19," sebutnya seraya mengatakan hasil pemeriksaan diparaf langsung oleh DR Yanni SP PR.
Mengingat hasil swab dan rapid test yang sudah dikeluarkan oleh pihak yang berkompeten, dalam hal ini RS Elizabeth Medan, diharapkan supaya dapat dimaklumi oleh seluruh masyarakat khususnya lingkungan kediaman keluarga almarhum. "Hasilnya sudah jelas dan hal ini supaya tidak dibesar-besarkan lagi," pintanya.
eredar rumor di media sosial bahwa DS, mantan Camat Laguboti, Kabupaten Toba meninggal dengan indikasi positip corona di RS Elisabeth Medan. Namun kabar itu dibantah pihak keluarga bahwa almarhum meninggal karena corona, meskipun proses penguburan sesuai prosedur rumah sakit sebagaimana korban covid-19. Menurut keluarga, hal itu dikarenakan situasional.
"Penyakit yang diderita DS sudah lama dan perjalanan perobatan juga sudah panjang terakhir meninggal di RS Elisabeth Medan, Jumat(17/4/2020) pukul 00:30 WIB," ujar Anna E Siahaan, mewakili keluarga almarhum, Senin (20/4/2020) di Balige.
Dia mengatakan, sebelum meninggal DS sempat menjalani perawatan di berbagai rumah sakit dan berangkat meninggalkan Toba sejak (28/3/2020) perawatan pertama di RS Colombia berlanjut ke RS di Penang dan RS Hermina Jakarta.
"Awalnya bulan Maret 2020 penyakitnya di bagian lambung kambuh dan rumah sakit pertama yang dituju adalah RS Colombia, karena penyakitnya tidak ada tanda-tanda pemulihan akhirnya di bawa ke RS di Penang," sebutnya.
Setelah di Penang mendapat perawatan ada kemajuan dan sesuai hasil pemeriksaan penyakit yang dialami DS adalah penyakit sejenis kanker usus dan direncanakan untuk perawatan berikut di RS Hermina Jakarta.
Kata Anna, karena ingin kembali ke kampung halaman untuk melanjutkan perawatan dan ternyata tidak didukung oleh situasi, karena saat itu Jakarta sudah dinyatakan zona merah, akhirnya diputuskan dirawat di RS Elisabeth Medan.
"Jadi sejak keberangkatan DS yang tetap didampingi oleh suaminya L Sibarani untuk berobat dari tanggal (28/4/2020) hingga meninggal dunia belum pernah pulang ke Laguboti. Bahkan suaminya sendiri hingga saat ini masih tetap di Medan," ucapnya berharap supaya warga net bisa memaklumi.